Surat Al-Baqarah, Ayat 171 - 180


286 ayat - Sapi Betina

 Download MP3 Surat Al-Baqarah















surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 171
وَمَثَلُ
dan perumpamaan
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
كَفَرُوا۟
(mereka) kafir
كَمَثَلِ
seperti perumpamaan
ٱلَّذِى
yang/orang
يَنْعِقُ
dia berteriak/memanggil
بِمَا
dengan/kepada apa
لَا
tidak
يَسْمَعُ
ia mendengar
إِلَّا
kecuali/selain
دُعَآءً
panggilan
وَنِدَآءً
dan seruan
صُمٌّۢ
(mereka) tuli
بُكْمٌ
(mereka) bisu
عُمْىٌ
(mereka) buta
فَهُمْ
maka mereka
لَا
tidak
يَعْقِلُونَ
mereka mengerti

wamatsalu alladziina kafaruu kamatsali alladzii yan'iqu bimaa laa yasma'u illaa du'aa-an wanidaa-an shummun bukmun 'umyun fahum laa ya'qiluuna
171. Dan perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja [107]. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti.

[107] Dalam ayat ini orang kafir disamakan dengan binatang yang tidak mengerti arti panggilan penggembalanya.
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 172
يَٰٓأَيُّهَا
wahai
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ءَامَنُوا۟
beriman
كُلُوا۟
makanlah
مِن
dari
طَيِّبَٰتِ
yang baik-baik
مَا
apa
رَزَقْنَٰكُمْ
Kami rezkikan kepadamu
وَٱشْكُرُوا۟
dan bersyukurlah
لِلَّهِ
kepada Allah
إِن
jika
كُنتُمْ
kamu adalah
إِيَّاهُ
kepadaNya
تَعْبُدُونَ
kamu menyembah

yaa ayyuhaa alladziina aamanuu kuluu min thayyibaati maa razaqnaakum wausykuruu lillaahi in kuntum iyyaahu ta'buduuna
172. Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 173
إِنَّمَا
sesungguhnya hanyalah
حَرَّمَ
Dia mengharamkan
عَلَيْكُمُ
atas/bagi kamu
ٱلْمَيْتَةَ
bangkai
وَٱلدَّمَ
dan darah
وَلَحْمَ
dan daging
ٱلْخِنزِيرِ
babi
وَمَآ
dan apa-apa
أُهِلَّ
disembelih
بِهِۦ
dengannya
لِغَيْرِ
selain
ٱللَّهِ
Allah
فَمَنِ
maka barang siapa
ٱضْطُرَّ
terpaksa
غَيْرَ
selain/tidak
بَاغٍ
sengaja
وَلَا
maka tidak
عَادٍ
melampaui batas
فَلَآ
maka tidak
إِثْمَ
berdosa
عَلَيْهِ
atas/terhadapnya
إِنَّ
sesungguhnya
ٱللَّهَ
Allah
غَفُورٌ
Maha Pengampun
رَّحِيمٌ
Maha Penyayang

innamaa harrama 'alaykumu almaytata waalddama walahma alkhinziiri wamaa uhilla bihi lighayri allaahi famani idthurra ghayra baaghin walaa 'aadin falaa itsma 'alayhi inna allaaha ghafuurun rahiimun
173. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah [108]. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

[108] Haram juga menurut ayat ini daging yang berasal dari sembelihan yang menyebut nama Allah tetapi disebut pula nama selain Allah.
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 174
إِنَّ
sesungguhnya
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
يَكْتُمُونَ
(mereka) menyembunyikan
مَآ
apa
أَنزَلَ
menurunkan
ٱللَّهُ
Allah
مِنَ
dari
ٱلْكِتَٰبِ
Al Kitab
وَيَشْتَرُونَ
dan mereka menjual
بِهِۦ
dengannya
ثَمَنًا
harga
قَلِيلًا
sedikit/murah
أُو۟لَٰٓئِكَ
mereka itulah
مَا
tidak
يَأْكُلُونَ
mereka memakan
فِى
dalam
بُطُونِهِمْ
perut mereka
إِلَّا
kecuali/melainkan
ٱلنَّارَ
api
وَلَا
dan tidak
يُكَلِّمُهُمُ
berbicara kepada mereka
ٱللَّهُ
Allah
يَوْمَ
hari
ٱلْقِيَٰمَةِ
kiamat
وَلَا
dan tidak
يُزَكِّيهِمْ
Dia mensucikan mereka
وَلَهُمْ
dan bagi mereka
عَذَابٌ
siksa
أَلِيمٌ
pedih

inna alladziina yaktumuuna maa anzala allaahu mina alkitaabi wayasytaruuna bihi tsamanan qaliilan ulaa-ika maa ya/kuluuna fii buthuunihim illaa alnnaara walaa yukallimuhumu allaahu yawma alqiyaamati walaa yuzakkiihim walahum 'adzaabun aliimun
174. Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api [109], dan Allah tidak akan berbicara [110] kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih.

[109] Maksudnya ialah makanan yang dimakannya yang berasal dari hasil menyembunyikan ayat-ayat yang diturunkan Allah, menyebabkan mereka masuk api neraka.

[110] Maksudnya: Allah tidak berbicara kepada mereka dengan kasih sayang, tetapi berbicara dengan kata-kata yang tidak menyenangkan.
 
SEBAB TURUNNYA AYAT: Diketengahkan oleh Ibnu Jarir dari Ikrimah mengenai firman-Nya, "Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang diturunkan Allah dari Kitab.." dan juga ayat yang terdapat dalam surat Ali Imran, "Sesungguhnya orang-orang yang menjual janji Allah", bahwa kedua ayat itu seluruhnya ditujukan kepada orang-orang Yahudi. Dan diketengahkan oleh Tsa`labi dari jalur Kalbi dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas, katanya, "Ayat ini turun mengenai pemuka-pemuka dan ulama-ulama Yahudi. Mereka biasa mendapat hadiah dan pemberian dari orang-orang bawahan mereka, dan berharap kiranya Nabi yang akan dibangkitkan itu dari kalangan mereka. Maka tatkala Muhammad saw. dibangkitkan bukan dari kalangan mereka, mereka pun khawatir kehilangan rezeki dan kedudukan. Lalu mereka palsukan sifat-sifat Muhammad saw. dan setelah mereka rubah, mereka perlihatkan kepada para pengikutnya, sambil mereka katakan, 'Inilah dia sifat nabi yang akan muncul di akhir zaman, yang sekali-kali tidak cocok dengan sifat nabi ini.' Maka Allah pun menurunkan, 'Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang diturunkan Allah dan Kitab...' sampai akhir ayat." (Q.S. Al-Baqarah 174)
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 175
أُو۟لَٰٓئِكَ
mereka itulah
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ٱشْتَرَوُا۟
(mereka) membeli
ٱلضَّلَٰلَةَ
kesesatan
بِٱلْهُدَىٰ
dengan petunjuk
وَٱلْعَذَابَ
dan siksa
بِٱلْمَغْفِرَةِ
dengan ampunan
فَمَآ
maka alangkah
أَصْبَرَهُمْ
sangat tahan/sabarnya mereka
عَلَى
diatas
ٱلنَّارِ
neraka

ulaa-ika alladziina isytarawuu aldhdhalaalata bialhudaa waal'adzaaba bialmaghfirati famaa ashbarahum 'alaa alnnaari
175. Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api neraka!
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 176
ذَٰلِكَ
yang demikian itu
بِأَنَّ
karena sesungguhnya
ٱللَّهَ
Allah
نَزَّلَ
Dia menurunkan
ٱلْكِتَٰبَ
Al Kitab
بِٱلْحَقِّ
dengan kebenaran
وَإِنَّ
dan sesungguhnya
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ٱخْتَلَفُوا۟
(mereka) berselisih
فِى
didalam/tentang
ٱلْكِتَٰبِ
Al Kitab
لَفِى
tentu dalam
شِقَاقٍۭ
perpecahan
بَعِيدٍ
yang jauh

dzaalika bi-anna allaaha nazzala alkitaaba bialhaqqi wa-inna alladziina ikhtalafuu fii alkitaabi lafii syiqaaqin ba'iidin
176. Yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al Kitab dengan membawa kebenaran; dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih tentang (kebenaran) Al Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang jauh (dari kebenaran).
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 177
لَّيْسَ
bukanlah
ٱلْبِرَّ
kebaikan/kebaktian
أَن
bahwa
تُوَلُّوا۟
kamu menghadapkan
وُجُوهَكُمْ
wajahmu
قِبَلَ
kearah
ٱلْمَشْرِقِ
timur
وَٱلْمَغْرِبِ
dan barat
وَلَٰكِنَّ
akan tetapi
ٱلْبِرَّ
kebaikan/kebaktian
مَنْ
orang
ءَامَنَ
dia beriman
بِٱللَّهِ
dengan/kepada Allah
وَٱلْيَوْمِ
dan hari
ٱلْءَاخِرِ
akhirat
وَٱلْمَلَٰٓئِكَةِ
dan malaikat
وَٱلْكِتَٰبِ
dan Kitab
وَٱلنَّبِيِّۦنَ
dan Nabi-Nabi
وَءَاتَى
dan memberikan
ٱلْمَالَ
harta
عَلَىٰ
atas
حُبِّهِۦ
dicintainya
ذَوِى
kelompok
ٱلْقُرْبَىٰ
kerabat
وَٱلْيَتَٰمَىٰ
dan anak-anak yatim
وَٱلْمَسَٰكِينَ
dan orang-orang miskin
وَٱبْنَ
dan orang
ٱلسَّبِيلِ
(dalam) perjalanan
وَٱلسَّآئِلِينَ
dan orang yang minta-minta
وَفِى
dan didalam
ٱلرِّقَابِ
memerdekakan hamba sahaya
وَأَقَامَ
dan mendirikan
ٱلصَّلَوٰةَ
sholat
وَءَاتَى
dan menunaikan
ٱلزَّكَوٰةَ
zakat
وَٱلْمُوفُونَ
dan orang-orang yang menepati
بِعَهْدِهِمْ
pada janji mereka
إِذَا
apabila
عَٰهَدُوا۟
mereka berjanji
وَٱلصَّٰبِرِينَ
dan orang-orang yang sabar
فِى
dalam
ٱلْبَأْسَآءِ
kesempitan
وَٱلضَّرَّآءِ
dan kemelaratan
وَحِينَ
dan ketika
ٱلْبَأْسِ
perang
أُو۟لَٰٓئِكَ
mereka itulah
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
صَدَقُوا۟
mereka benar
وَأُو۟لَٰٓئِكَ
dan mereka itu
هُمُ
mereka
ٱلْمُتَّقُونَ
orang-orang yang bertakwa

laysa albirra an tuwalluu wujuuhakum qibala almasyriqi waalmaghribi walaakinna albirra man aamana biallaahi waalyawmi al-aakhiri waalmalaa-ikati waalkitaabi waalnnabiyyiina waaataa almaala 'alaa hubbihi dzawii alqurbaa waalyataamaa waalmasaakiina waibna alssabiili waalssaa-iliina wafii alrriqaabi wa-aqaama alshshalaata waaataa alzzakaata waalmuufuuna bi'ahdihim idzaa 'aahaduu waalshshaabiriina fii alba/saa-i waaldhdharraa-i wahiina alba/si ulaa-ika alladziina shadaquu waulaa-ika humu almuttaquuna
177. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
 
SEBAB TURUNNYA AYAT: Abdurrazzaq berkata, "Diberikan kepada kami oleh Ma'mar dari Qatadah, katanya, 'Orang-orang Yahudi salat menghadap ke barat, sementara orang-orang Kristen ke arah timur', maka turunlah, 'Tidaklah kebaktian itu dengan menghadapkan mukamu...' sampai akhir ayat." (Q.S. Al-Baqarah 177) Diketengahkan pula oleh Ibnu Abu Hatim dari Abu Aliyah seperti itu juga oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Mundzir dari Qatadah, katanya, "Disebutkan kepada kami bahwa seorang laki-laki menanyakan kepada Nabi saw. tentang kebaktian, maka Allah pun menurunkan ayat, 'Tidaklah kebaktian itu dengan menghadapkan mukamu.' Kemudian dipanggillah laki-laki tadi lalu dibacakan kepadanya. Dan sebelum ditetapkan kewajiban-kewajiban, bila seseorang telah mengucapkan, 'Asyhadu allaa ilaaha illallaah wa-anna muhammadan `abduhuu warasuuluh', lalu orang itu mati dalam keyakinan seperti itu, maka ada harapan dan besar kemungkinan akan memperoleh kebaikan. Maka Allah pun menurunkan, 'Tidaklah kebaktian itu dengan menghadapkan mukamu ke arah timur maupun barat.' (Q.S. Al-Baqarah 177). Selama ini orang-orang Yahudi menghadap ke arah barat, sementara orang-orang Kristen ke arah Timur."
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 178
يَٰٓأَيُّهَا
wahai
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ءَامَنُوا۟
beriman
كُتِبَ
diwajibkan
عَلَيْكُمُ
atasmu
ٱلْقِصَاصُ
hukum Qishash
فِى
didalam
ٱلْقَتْلَى
pembunuhan
ٱلْحُرُّ
orang merdeka
بِٱلْحُرِّ
dengan orang merdeka
وَٱلْعَبْدُ
dan hamba sahaya
بِٱلْعَبْدِ
dengan hamba sahaya
وَٱلْأُنثَىٰ
dan wanita
بِٱلْأُنثَىٰ
dengan wanita
فَمَنْ
maka barang siapa
عُفِىَ
dimaafkan
لَهُۥ
padanya
مِنْ
dari
أَخِيهِ
saudaranya
شَىْءٌ
sesuatu
فَٱتِّبَاعٌۢ
maka hendaklah mengikuti
بِٱلْمَعْرُوفِ
dengan cara yang baik
وَأَدَآءٌ
dan membayar diat
إِلَيْهِ
kepadanya
بِإِحْسَٰنٍ
dengan baik
ذَٰلِكَ
demikian itu
تَخْفِيفٌ
keringanan
مِّن
dari
رَّبِّكُمْ
Tuhanmu
وَرَحْمَةٌ
dan rahmat
فَمَنِ
maka barang siapa
ٱعْتَدَىٰ
melampaui batas
بَعْدَ
sesudah
ذَٰلِكَ
demikian itu
فَلَهُۥ
maka baginya
عَذَابٌ
siksa
أَلِيمٌ
sangat pedih

yaa ayyuhaa alladziina aamanuu kutiba 'alaykumu alqisasu fii alqatlaa alhurru bialhurri waal'abdu bial'abdi waaluntsaa bialuntsaa faman 'ufiya lahu min akhiihi syay-un faittibaa'un bialma'ruufi wa-adaaun ilayhi bi-ihsaanin dzaalika takhfiifun min rabbikum warahmatun famani i'tadaa ba'da dzaalika falahu 'adzaabun aliimun
178. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih [111].

[111] Qishaash ialah mengambil pembalasan yang sama. Qishaash itu tidak dilakukan, bila yang membunuh mendapat kema'afan dari ahli waris yang terbunuh yaitu dengan membayar diat (ganti rugi) yang wajar. Pembayaran diat diminta dengan baik, umpamanya dengan tidak mendesak yang membunuh, dan yang membunuh hendaklah membayarnya dengan baik, umpamanya tidak menangguh-nangguhkannya. Bila ahli waris si korban sesudah Tuhan menjelaskan hukum-hukum ini, membunuh yang bukan si pembunuh, atau membunuh si pembunuh setelah menerima diat, maka terhadapnya di dunia diambil qishaash dan di akhirat dia mendapat siksa yang pedih.
 
SEBAB TURUNNYA AYAT: Diketengahkan oleh Ibnu Hatim dari Said bin Jubair, katanya, "Ada dua anak suku Arab yang telah berperang antara sesama mereka di masa jahiliah, tidak lama sebelum datangnya agama Islam. Di kalangan mereka banyak yang mati dan yang menderita luka, hingga mereka juga membunuh hamba sahaya dan golongan wanita. Akibatnya sampai mereka masuk Islam, masih ada lagi yang belum mereka tuntutkan bela atau ambil kisasnya. Salah satu suku tadi membangga-banggakan kelebihannya terhadap yang lain, baik dalam banyaknya warga maupun harta. Mereka bersumpah tak akan rela sampai warga musuh yang merdeka dibunuh sebagai tebusan bagi budak mereka yang terbunuh, begitu pun warga musuh yang laki-laki, dibunuh sebagai kisas bagi warga mereka yang perempuan. Maka turunlah ayat, 'Orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita.'" (Q.S. Al-Baqarah 178)
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 179
وَلَكُمْ
dan bagimu
فِى
dalam
ٱلْقِصَاصِ
qishash
حَيَوٰةٌ
kehidupan
يَٰٓأُو۟لِى

ٱلْأَلْبَٰبِ
orang-orang yang berpengatahuan
لَعَلَّكُمْ
supaya kamu
تَتَّقُونَ
kamu bertakwa

walakum fii alqisasi hayaatun yaa ulii al-albaabi la'allakum tattaquuna
179. Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 180
كُتِبَ
diwajibkan
عَلَيْكُمْ
atasmu
إِذَا
apabila
حَضَرَ
datang
أَحَدَكُمُ
seorang diantara kamu
ٱلْمَوْتُ
maut/kematian
إِن
jika
تَرَكَ
ia meninggalkan
خَيْرًا
kebaikan
ٱلْوَصِيَّةُ
wasiat
لِلْوَٰلِدَيْنِ
untuk kedua orang tua
وَٱلْأَقْرَبِينَ
dan para kerabat
بِٱلْمَعْرُوفِ
dengan cara yang baik
حَقًّا
kewajiban
عَلَى
atas
ٱلْمُتَّقِينَ
orang-orang yang bertakwa

kutiba 'alaykum idzaa hadhara ahadakumu almawtu in taraka khayran alwashiyyatu lilwaalidayni waal-aqrabiina bialma'ruufi haqqan 'alaa almuttaqiina
180. Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf [112], (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.

[112] Ma'ruf ialah adil dan baik. Wasiat itu tidak melebihi sepertiga dari seluruh harta orang yang akan meninggal itu. Ayat ini dinasakhkan dengan ayat mewaris.
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Al-Quran - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger