surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 171 | |
|
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
كَمَثَلِ |
seperti perumpamaan |
يَنْعِقُ |
dia berteriak/memanggil |
يَعْقِلُونَ |
mereka mengerti |
|
|
wamatsalu alladziina kafaruu kamatsali alladzii yan'iqu bimaa laa yasma'u illaa du'aa-an wanidaa-an shummun bukmun 'umyun fahum laa ya'qiluuna
|
171. Dan perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir
adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar
selain panggilan dan seruan saja [107]. Mereka tuli, bisu dan buta, maka
(oleh sebab itu) mereka tidak mengerti.
[107] Dalam ayat ini orang kafir disamakan dengan binatang yang tidak mengerti arti panggilan penggembalanya. |
|
|
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 172 | |
|
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
طَيِّبَٰتِ |
yang baik-baik |
رَزَقْنَٰكُمْ |
Kami rezkikan kepadamu |
وَٱشْكُرُوا۟ |
dan bersyukurlah |
تَعْبُدُونَ |
kamu menyembah |
|
|
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu kuluu min thayyibaati maa razaqnaakum wausykuruu lillaahi in kuntum iyyaahu ta'buduuna
|
172. Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang
baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika
benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. |
|
|
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 173 | |
|
إِنَّمَا |
sesungguhnya hanyalah |
عَلَيْكُمُ |
atas/bagi kamu |
عَلَيْهِ |
atas/terhadapnya |
|
|
innamaa harrama 'alaykumu almaytata waalddama walahma alkhinziiri wamaa uhilla bihi lighayri allaahi famani idthurra ghayra baaghin walaa 'aadin falaa itsma 'alayhi inna allaaha ghafuurun rahiimun
|
173. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah,
daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain
Allah [108]. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya)
sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka
tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
[108] Haram juga menurut ayat ini daging yang berasal dari sembelihan
yang menyebut nama Allah tetapi disebut pula nama selain Allah. |
|
|
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 174 | |
|
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
يَكْتُمُونَ |
(mereka) menyembunyikan |
وَيَشْتَرُونَ |
dan mereka menjual |
أُو۟لَٰٓئِكَ |
mereka itulah |
يَأْكُلُونَ |
mereka memakan |
يُكَلِّمُهُمُ |
berbicara kepada mereka |
يُزَكِّيهِمْ |
Dia mensucikan mereka |
|
|
inna alladziina yaktumuuna maa anzala allaahu mina alkitaabi wayasytaruuna bihi tsamanan qaliilan ulaa-ika maa ya/kuluuna fii buthuunihim illaa alnnaara walaa yukallimuhumu allaahu yawma alqiyaamati walaa yuzakkiihim walahum 'adzaabun aliimun
|
174. Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah
diturunkan Allah, yaitu Al Kitab dan menjualnya dengan harga yang
sedikit (murah), mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke
dalam perutnya melainkan api [109], dan Allah tidak akan berbicara [110]
kepada mereka pada hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi
mereka siksa yang amat pedih.
[109] Maksudnya ialah makanan yang dimakannya yang berasal dari hasil
menyembunyikan ayat-ayat yang diturunkan Allah, menyebabkan mereka masuk
api neraka.
[110] Maksudnya: Allah tidak berbicara kepada mereka dengan kasih
sayang, tetapi berbicara dengan kata-kata yang tidak menyenangkan. |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Diketengahkan oleh Ibnu Jarir dari Ikrimah mengenai firman-Nya,
"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang diturunkan Allah
dari Kitab.." dan juga ayat yang terdapat dalam surat Ali Imran,
"Sesungguhnya orang-orang yang menjual janji Allah", bahwa kedua ayat
itu seluruhnya ditujukan kepada orang-orang Yahudi. Dan diketengahkan
oleh Tsa`labi dari jalur Kalbi dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas, katanya,
"Ayat ini turun mengenai pemuka-pemuka dan ulama-ulama Yahudi. Mereka
biasa mendapat hadiah dan pemberian dari orang-orang bawahan mereka, dan
berharap kiranya Nabi yang akan dibangkitkan itu dari kalangan mereka.
Maka tatkala Muhammad saw. dibangkitkan bukan dari kalangan mereka,
mereka pun khawatir kehilangan rezeki dan kedudukan. Lalu mereka
palsukan sifat-sifat Muhammad saw. dan setelah mereka rubah, mereka
perlihatkan kepada para pengikutnya, sambil mereka katakan, 'Inilah dia
sifat nabi yang akan muncul di akhir zaman, yang sekali-kali tidak cocok
dengan sifat nabi ini.' Maka Allah pun menurunkan, 'Sesungguhnya
orang-orang yang menyembunyikan apa yang diturunkan Allah dan Kitab...'
sampai akhir ayat." (Q.S. Al-Baqarah 174)
|
|
|
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 175 | |
|
أُو۟لَٰٓئِكَ |
mereka itulah |
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
ٱشْتَرَوُا۟ |
(mereka) membeli |
بِٱلْهُدَىٰ |
dengan petunjuk |
بِٱلْمَغْفِرَةِ |
dengan ampunan |
أَصْبَرَهُمْ |
sangat tahan/sabarnya mereka |
|
|
ulaa-ika alladziina isytarawuu aldhdhalaalata bialhudaa waal'adzaaba bialmaghfirati famaa ashbarahum 'alaa alnnaari
|
175. Mereka itulah orang-orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk
dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya mereka menentang api
neraka! |
|
|
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 176 | |
|
ذَٰلِكَ |
yang demikian itu |
بِأَنَّ |
karena sesungguhnya |
بِٱلْحَقِّ |
dengan kebenaran |
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
ٱخْتَلَفُوا۟ |
(mereka) berselisih |
|
|
dzaalika bi-anna allaaha nazzala alkitaaba bialhaqqi wa-inna alladziina ikhtalafuu fii alkitaabi lafii syiqaaqin ba'iidin
|
176. Yang demikian itu adalah karena Allah telah menurunkan Al Kitab
dengan membawa kebenaran; dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih
tentang (kebenaran) Al Kitab itu, benar-benar dalam penyimpangan yang
jauh (dari kebenaran). |
|
|
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 177 | |
|
ٱلْبِرَّ |
kebaikan/kebaktian |
تُوَلُّوا۟ |
kamu menghadapkan |
ٱلْبِرَّ |
kebaikan/kebaktian |
بِٱللَّهِ |
dengan/kepada Allah |
وَٱلْمَلَٰٓئِكَةِ |
dan malaikat |
وَٱلنَّبِيِّۦنَ |
dan Nabi-Nabi |
وَٱلْيَتَٰمَىٰ |
dan anak-anak yatim |
وَٱلْمَسَٰكِينَ |
dan orang-orang miskin |
ٱلسَّبِيلِ |
(dalam) perjalanan |
وَٱلسَّآئِلِينَ |
dan orang yang minta-minta |
ٱلرِّقَابِ |
memerdekakan hamba sahaya |
وَٱلْمُوفُونَ |
dan orang-orang yang menepati |
بِعَهْدِهِمْ |
pada janji mereka |
عَٰهَدُوا۟ |
mereka berjanji |
وَٱلصَّٰبِرِينَ |
dan orang-orang yang sabar |
وَٱلضَّرَّآءِ |
dan kemelaratan |
أُو۟لَٰٓئِكَ |
mereka itulah |
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
وَأُو۟لَٰٓئِكَ |
dan mereka itu |
ٱلْمُتَّقُونَ |
orang-orang yang bertakwa |
|
|
laysa albirra an tuwalluu wujuuhakum qibala almasyriqi waalmaghribi walaakinna albirra man aamana biallaahi waalyawmi al-aakhiri waalmalaa-ikati waalkitaabi waalnnabiyyiina waaataa
almaala 'alaa hubbihi dzawii alqurbaa waalyataamaa waalmasaakiina waibna alssabiili waalssaa-iliina wafii alrriqaabi wa-aqaama alshshalaata waaataa alzzakaata waalmuufuuna bi'ahdihim idzaa 'aahaduu waalshshaabiriina fii alba/saa-i waaldhdharraa-i wahiina alba/si ulaa-ika alladziina shadaquu waulaa-ika humu almuttaquuna
|
177. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada
Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan
memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan
orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya,
mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati
janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang
yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Abdurrazzaq berkata, "Diberikan kepada kami oleh Ma'mar dari Qatadah,
katanya, 'Orang-orang Yahudi salat menghadap ke barat, sementara
orang-orang Kristen ke arah timur', maka turunlah, 'Tidaklah kebaktian
itu dengan menghadapkan mukamu...' sampai akhir ayat." (Q.S. Al-Baqarah
177) Diketengahkan pula oleh Ibnu Abu Hatim dari Abu Aliyah seperti itu
juga oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Mundzir dari Qatadah, katanya, "Disebutkan
kepada kami bahwa seorang laki-laki menanyakan kepada Nabi saw. tentang
kebaktian, maka Allah pun menurunkan ayat, 'Tidaklah kebaktian itu
dengan menghadapkan mukamu.' Kemudian dipanggillah laki-laki tadi lalu
dibacakan kepadanya. Dan sebelum ditetapkan kewajiban-kewajiban, bila
seseorang telah mengucapkan, 'Asyhadu allaa ilaaha illallaah wa-anna
muhammadan `abduhuu warasuuluh', lalu orang itu mati dalam keyakinan
seperti itu, maka ada harapan dan besar kemungkinan akan memperoleh
kebaikan. Maka Allah pun menurunkan, 'Tidaklah kebaktian itu dengan
menghadapkan mukamu ke arah timur maupun barat.' (Q.S. Al-Baqarah 177).
Selama ini orang-orang Yahudi menghadap ke arah barat, sementara
orang-orang Kristen ke arah Timur."
|
|
|
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 178 | |
|
ٱلَّذِينَ |
orang-orang yang |
بِٱلْحُرِّ |
dengan orang merdeka |
وَٱلْعَبْدُ |
dan hamba sahaya |
بِٱلْعَبْدِ |
dengan hamba sahaya |
بِٱلْأُنثَىٰ |
dengan wanita |
فَٱتِّبَاعٌۢ |
maka hendaklah mengikuti |
بِٱلْمَعْرُوفِ |
dengan cara yang baik |
وَأَدَآءٌ |
dan membayar diat |
ٱعْتَدَىٰ |
melampaui batas |
|
|
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu kutiba 'alaykumu alqisasu fii alqatlaa alhurru bialhurri waal'abdu bial'abdi waaluntsaa bialuntsaa faman 'ufiya lahu min akhiihi syay-un faittibaa'un bialma'ruufi wa-adaaun ilayhi bi-ihsaanin dzaalika takhfiifun min rabbikum warahmatun famani i'tadaa ba'da dzaalika falahu 'adzaabun aliimun
|
178. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash
berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang
merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa
yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang
mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi
ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik
(pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan
suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya
siksa yang sangat pedih [111].
[111] Qishaash ialah mengambil pembalasan yang sama. Qishaash itu tidak
dilakukan, bila yang membunuh mendapat kema'afan dari ahli waris yang
terbunuh yaitu dengan membayar diat (ganti rugi) yang wajar. Pembayaran
diat diminta dengan baik, umpamanya dengan tidak mendesak yang membunuh,
dan yang membunuh hendaklah membayarnya dengan baik, umpamanya tidak
menangguh-nangguhkannya. Bila ahli waris si korban sesudah Tuhan
menjelaskan hukum-hukum ini, membunuh yang bukan si pembunuh, atau
membunuh si pembunuh setelah menerima diat, maka terhadapnya di dunia
diambil qishaash dan di akhirat dia mendapat siksa yang pedih. |
|
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Diketengahkan oleh Ibnu Hatim dari Said bin Jubair, katanya, "Ada dua
anak suku Arab yang telah berperang antara sesama mereka di masa
jahiliah, tidak lama sebelum datangnya agama Islam. Di kalangan mereka
banyak yang mati dan yang menderita luka, hingga mereka juga membunuh
hamba sahaya dan golongan wanita. Akibatnya sampai mereka masuk Islam,
masih ada lagi yang belum mereka tuntutkan bela atau ambil kisasnya.
Salah satu suku tadi membangga-banggakan kelebihannya terhadap yang
lain, baik dalam banyaknya warga maupun harta. Mereka bersumpah tak akan
rela sampai warga musuh yang merdeka dibunuh sebagai tebusan bagi budak
mereka yang terbunuh, begitu pun warga musuh yang laki-laki, dibunuh
sebagai kisas bagi warga mereka yang perempuan. Maka turunlah ayat,
'Orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita
dengan wanita.'" (Q.S. Al-Baqarah 178)
|
|
|
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 179 | |
|
ٱلْأَلْبَٰبِ |
orang-orang yang berpengatahuan |
|
|
walakum fii alqisasi hayaatun yaa ulii al-albaabi la'allakum tattaquuna
|
179. Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa. |
|
|
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 180 | |
|
أَحَدَكُمُ |
seorang diantara kamu |
لِلْوَٰلِدَيْنِ |
untuk kedua orang tua |
وَٱلْأَقْرَبِينَ |
dan para kerabat |
بِٱلْمَعْرُوفِ |
dengan cara yang baik |
ٱلْمُتَّقِينَ |
orang-orang yang bertakwa |
|
|
kutiba 'alaykum idzaa hadhara ahadakumu almawtu in taraka khayran alwashiyyatu lilwaalidayni waal-aqrabiina bialma'ruufi haqqan 'alaa almuttaqiina
|
180. Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan
(tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat
untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf [112], (ini adalah)
kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.
[112] Ma'ruf ialah adil dan baik. Wasiat itu tidak melebihi sepertiga
dari seluruh harta orang yang akan meninggal itu. Ayat ini dinasakhkan
dengan ayat mewaris. |
Post a Comment