Surat Al-Baqarah, Ayat 261 - 270

286 ayat - Sapi Betina

 Download MP3 Surat Al-Baqarah






surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 261
مَّثَلُ
perumpamaan
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
يُنفِقُونَ
(mereka) menafkahkan
أَمْوَٰلَهُمْ
harta mereka
فِى
di
سَبِيلِ
jalan
ٱللَّهِ
Allah
كَمَثَلِ
seperti
حَبَّةٍ
biji/benih
أَنۢبَتَتْ
ia tumbuh
سَبْعَ
tujuh
سَنَابِلَ
tangkai
فِى
di/pada
كُلِّ
tiap-tiap
سُنۢبُلَةٍ
tangkai
مِّا۟ئَةُ
seratus
حَبَّةٍ
biji/benih
وَٱللَّهُ
dan Allah
يُضَٰعِفُ
Dia melipat gandakan
لِمَن
bagi siapa yang
يَشَآءُ
Dia kehendaki
وَٱللَّهُ
dan Allah
وَٰسِعٌ
Maha Luas (karuniaNya)
عَلِيمٌ
Maha Mengetahui

matsalu alladziina yunfiquuna amwaalahum fii sabiili allaahi kamatsali habbatin anbatat sab'a sanaabila fii kulli sunbulatin mi-atu habbatin waallaahu yudaa'ifu liman yasyaau waallaahu waasi'un 'aliimun
261. Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah [166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

[166] Pengertian menafkahkan "harta di jalan Allah" meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain.
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 262
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
يُنفِقُونَ
mereka menafkahkan
أَمْوَٰلَهُمْ
harta mereka
فِى
di
سَبِيلِ
jalan
ٱللَّهِ
Allah
ثُمَّ
kemudian
لَا
tidak
يُتْبِعُونَ
mereka mengiringi
مَآ
apa
أَنفَقُوا۟
mereka nafkahkan
مَنًّا
umpatan
وَلَآ
dan tidak ada
أَذًى
gunjingan
لَّهُمْ
bagi mereka
أَجْرُهُمْ
pahala mereka
عِندَ
disisi
رَبِّهِمْ
Tuhan mereka
وَلَا
dan tidak ada
خَوْفٌ
kekhawatiran
عَلَيْهِمْ
atas mereka
وَلَا
dan tidak
هُمْ
mereka
يَحْزَنُونَ
(mereka) bersedih hati

alladziina yunfiquuna amwaalahum fii sabiili allaahi tsumma laa yutbi'uuna maa anfaquu mannan walaa adzan lahum ajruhum 'inda rabbihim walaa khawfun 'alayhim walaa hum yahzanuuna
262. Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 263
قَوْلٌ
perkataan
مَّعْرُوفٌ
yang baik
وَمَغْفِرَةٌ
dan pemberian maaf
خَيْرٌ
lebih baik
مِّن
daripada
صَدَقَةٍ
sedekah
يَتْبَعُهَآ
ia mengiringinya
أَذًى
gunjingan
وَٱللَّهُ
dan Allah
غَنِىٌّ
Maha Kaya
حَلِيمٌ
Maha Penyantun

qawlun ma'ruufun wamaghfiratun khayrun min shadaqatin yatba'uhaa adzan waallaahu ghaniyyun haliimun
263. Perkataan yang baik dan pemberian ma'af [167] lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.

[167] "Perkataan yang baik" maksudnya menolak dengan cara yang baik, dan maksud "pemberian ma'af" ialah mema'afkan tingkah laku yang kurang sopan dari si penerima.
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 264
يَٰٓأَيُّهَا
wahai
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ءَامَنُوا۟
beriman
لَا
jangan
تُبْطِلُوا۟
kamu merusakkan
صَدَقَٰتِكُم
sedekahmu
بِٱلْمَنِّ
dengan umpatan
وَٱلْأَذَىٰ
dan gunjingan
كَٱلَّذِى
seperti orang yang
يُنفِقُ
(ia) menafkahkan
مَالَهُۥ
hartanya
رِئَآءَ
riya (ingin dilihat)
ٱلنَّاسِ
manusia
وَلَا
dan tidak
يُؤْمِنُ
ia beriman
بِٱللَّهِ
kepada Allah
وَٱلْيَوْمِ
dan hari
ٱلْءَاخِرِ
akhirat
فَمَثَلُهُۥ
maka perumpamaannya
كَمَثَلِ
seperti
صَفْوَانٍ
batu licin
عَلَيْهِ
atasnya
تُرَابٌ
tanah/debu
فَأَصَابَهُۥ
kemudian menimpanya
وَابِلٌ
hujan lebat
فَتَرَكَهُۥ
maka ia meninggalkan
صَلْدًا
bersih
لَّا
tidak
يَقْدِرُونَ
mereka menguasai
عَلَىٰ
atas
شَىْءٍ
sesuatu
مِّمَّا
dari apa yang
كَسَبُوا۟
mereka usahakan
وَٱللَّهُ
dan Allah
لَا
tidak
يَهْدِى
Dia memberi petunjuk
ٱلْقَوْمَ
kaum
ٱلْكَٰفِرِينَ
orang-orang kafir

yaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa tubthiluu shadaqaatikum bialmanni waal-adzaa kaalladzii yunfiqu maalahu ri-aa-a alnnaasi walaa yu/minu biallaahi waalyawmi al-aakhiri famatsaluhu kamatsali shafwaanin 'alayhi turaabun fa-ashaabahu waabilun fatarakahu shaldan laa yaqdiruuna 'alaa syay-in mimmaa kasabuu waallaahu laa yahdii alqawma alkaafiriina
264. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir [168].

[168] Mereka ini tidak mendapat manfaat di dunia dari usaha-usaha mereka dan tidak pula mendapat pahala di akhirat.
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 265
وَمَثَلُ
dan perumpamaan
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
يُنفِقُونَ
(mereka) membelanjakan
أَمْوَٰلَهُمُ
harta mereka
ٱبْتِغَآءَ
karena mencari
مَرْضَاتِ
keridhaan
ٱللَّهِ
Allah
وَتَثْبِيتًا
dan untuk keteguhan
مِّنْ
dari
أَنفُسِهِمْ
diri/jiwa mereka
كَمَثَلِ
seperti
جَنَّةٍۭ
sebuah kebun
بِرَبْوَةٍ
didataran tinggi
أَصَابَهَا
menimpanya/menyiramnya
وَابِلٌ
hujan lebat
فَـَٔاتَتْ
maka mendatangkan/menghasilkan
أُكُلَهَا
makanannya/buahnya
ضِعْفَيْنِ
dua kali lipat
فَإِن
maka jika
لَّمْ
tidak
يُصِبْهَا
menimpanya/menyiramnya
وَابِلٌ
hujan lebat
فَطَلٌّ
maka hujan gerimis
وَٱللَّهُ
dan Allah
بِمَا
dengan apa
تَعْمَلُونَ
kamu kerjakan
بَصِيرٌ
Maha Melihat

wamatsalu alladziina yunfiquuna amwaalahumu ibtighaa-a mardaati allaahi watatsbiitan min anfusihim kamatsali jannatin birabwatin ashaabahaa waabilun faaatat ukulahaa dhi'fayni fa-in lam yushibhaa waabilun fathallun waallaahu bimaa ta'maluuna bashiirun
265. Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 266
أَيَوَدُّ
apakah ingin
أَحَدُكُمْ
seorang diantaramu
أَن
bahwa
تَكُونَ
kamu adalah
لَهُۥ
baginya/ mempunyai
جَنَّةٌ
kebun
مِّن
dari
نَّخِيلٍ
kurma
وَأَعْنَابٍ
dan anggur
تَجْرِى
mengalir
مِن
dari
تَحْتِهَا
bawahnya
ٱلْأَنْهَٰرُ
sungai-sungai
لَهُۥ
baginya
فِيهَا
didalamnya
مِن
dari
كُلِّ
segala macam
ٱلثَّمَرَٰتِ
buah-buahan
وَأَصَابَهُ
dan menimpanya/datang
ٱلْكِبَرُ
masa tua
وَلَهُۥ
dan baginya
ذُرِّيَّةٌ
keturunan
ضُعَفَآءُ
yang lemah
فَأَصَابَهَآ
maka menimpanya
إِعْصَارٌ
angin keras
فِيهِ
didalamnya
نَارٌ
api
فَٱحْتَرَقَتْ
maka terbakar
كَذَٰلِكَ
demikianlah
يُبَيِّنُ
menerangkan
ٱللَّهُ
Allah
لَكُمُ
kepadamu
ٱلْءَايَٰتِ
ayat-ayat(Nya)
لَعَلَّكُمْ
supaya kamu
تَتَفَكَّرُونَ
kamu memikirkan

ayawaddu ahadukum an takuuna lahu jannatun min nakhiilin wa-a'naabin tajrii min tahtihaa al-anhaaru lahu fiihaa min kulli altstsamaraati wa-ashaabahu alkibaru walahu dzurriyyatun dhu'afaau fa-ashaabahaa i'shaarun fiihi naarun faihtaraqat kadzaalika yubayyinu allaahu lakumu al-aayaati la'allakum tatafakkaruuna
266. Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya [169].

[169] Inilah perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya karena riya, membangga-banggakan tentang pemberiannya kepada orang lain, dan menyakiti hati orang.
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 267
يَٰٓأَيُّهَا
wahai
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ءَامَنُوٓا۟
beriman
أَنفِقُوا۟
nafkahkanlah
مِن
dari
طَيِّبَٰتِ
yang baik-baik
مَا
apa
كَسَبْتُمْ
kamu usahakan
وَمِمَّآ
dan dari apa yang
أَخْرَجْنَا
Kami keluarkan
لَكُم
untuk kamu
مِّنَ
dari
ٱلْأَرْضِ
bumi
وَلَا
dan jangan
تَيَمَّمُوا۟
kamu memilih
ٱلْخَبِيثَ
yang buruk-buruk
مِنْهُ
daripadanya
تُنفِقُونَ
kamu nafkahkan
وَلَسْتُم
padahal kamu tidak
بِـَٔاخِذِيهِ
dengan mengambilnya
إِلَّآ
melainkan
أَن
bahwa
تُغْمِضُوا۟
kamu memicingkan mata
فِيهِ
padanya
وَٱعْلَمُوٓا۟
dan ketahuilah
أَنَّ
bahwasanya
ٱللَّهَ
Allah
غَنِىٌّ
Maha Kaya
حَمِيدٌ
Maha Terpuji

yaa ayyuhaa alladziina aamanuu anfiquu min thayyibaati maa kasabtum wamimmaa akhrajnaa lakum mina al-ardhi walaa tayammamuu alkhabiitsa minhu tunfiquuna walastum bi-aakhidziihi illaa an tughmidhuu fiihi wai'lamuu anna allaaha ghaniyyun hamiidun
267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
 
SEBAB TURUNNYA AYAT: Diriwayatkan oleh Hakim, Tirmizi, Ibnu Majah dan lain-lainnya, dari Barra', katanya, "Ayat ini turun mengenai kita, golongan Ansar yang memiliki buah kurma. Masing-masing menyumbangkan kurmanya, sedikit atau banyak sesuai kemampuannya. Tetapi orang-orang yang tidak ingin berbuat kebaikan, membawa rangkaian kurmanya yang bercampur dengan kulit dan rantingnya, ada yang telah putus dan lepas dari rangkaiannya, lalu diikatkannya, maka Allah pun menurunkan, 'Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik...'" (Q.S. Al-Baqarah 267) Diriwayatkan oleh Abu Daud, Nasai dan Hakim dan Sahl bin Hanif, katanya, "Orang-orang sengaja memilih buah-buahan mereka yang jelek yang mereka keluarkan untuk sedekah. Maka turunlah ayat, 'Dan janganlah kamu pilih yang jelek di antaranya untuk dinafkahkan.'" (Q.S. Al-Baqarah 267) Diriwayatkan oleh Hakim, dari Jabir, katanya, "Nabi saw. menyuruh mengeluarkan zakat fitrah sebanyak satu sukat kurma. Maka datanglah seorang laki-laki membawa kurma yang jelek, hingga Alquran pun turun menyampaikan, 'Hai orang-orang yang beriman! Nafkahkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik...'" (Q.S. Al-Baqarah 267) Diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim dari Ibnu Abbas, katanya, "Para sahabat membeli makanan yang murah, lalu menyedekahkannya. Maka Allah pun menurunkan ayat ini."
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 268
ٱلشَّيْطَٰنُ
syaitan
يَعِدُكُمُ
(ia) menjanjikan kamu
ٱلْفَقْرَ
kemiskinan
وَيَأْمُرُكُم
dan ia menyuruh kamu
بِٱلْفَحْشَآءِ
dengan berbuat kejahatan
وَٱللَّهُ
dan Allah
يَعِدُكُم
Dia menjanjikan kamu
مَّغْفِرَةً
ampunan
مِّنْهُ
daripadanya
وَفَضْلًا
dan karunia
وَٱللَّهُ
dan Allah
وَٰسِعٌ
Maha Luas
عَلِيمٌ
Maha Mengetahui

alsysyaythaanu ya'idukumu alfaqra waya/murukum bialfahsyaa-i waallaahu ya'idukum maghfiratan minhu wafadhlan waallaahu waasi'un 'aliimun
268. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia [170]. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.

[170] Balasan yang lebih baik dari apa yang dikerjakan sewaktu di dunia.
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 269
يُؤْتِى
Dia memberikan
ٱلْحِكْمَةَ
hikmah
مَن
siapa
يَشَآءُ
Dia kehendaki
وَمَن
dan siapa
يُؤْتَ
diberi
ٱلْحِكْمَةَ
hikmah
فَقَدْ
maka sungguh
أُوتِىَ
ia diberi
خَيْرًا
kebajikan
كَثِيرًا
banyak
وَمَا
dan tidak
يَذَّكَّرُ
mengambil pelajaran
إِلَّآ
melainkan
أُو۟لُوا۟
golongan/kelompok
ٱلْأَلْبَٰبِ
berpengetahuan/berilmu

yu/tii alhikmata man yasyaau waman yu/ta alhikmata faqad uutiya khayran katsiiran wamaa yadzdzakkaru illaa uluu al-albaabi
269. Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al-Qur'an dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 270
وَمَآ
dan apa
أَنفَقْتُم
kamu nafkahkan
مِّن
dari
نَّفَقَةٍ
sesuatu nafkah
أَوْ
atau
نَذَرْتُم
kamu nadzarkan
مِّن
dari
نَّذْرٍ
sesuatu nadzar
فَإِنَّ
maka sesungguhnya
ٱللَّهَ
Allah
يَعْلَمُهُۥ
Dia mengetahuinya
وَمَا
dan tidak
لِلظَّٰلِمِينَ
bagi orang-orang yang dzalim
مِنْ
dari
أَنصَارٍ
penolong

wamaa anfaqtum min nafaqatin aw nadzartum min nadzrin fa-inna allaaha ya'lamuhu wamaa lilzhzhaalimiina min anshaarin
270. Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan [171], maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat zalim tidak ada seorang penolongpun baginya.

[171] "Nazar" yaitu janji untuk melakukan sesuatu Kebajikan terhadap Allah s.w.t. untuk mendekatkan diri kepada-Nya baik dengan syarat ataupun tidak.
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Al-Quran - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger