Surat Al-Baqarah, Ayat 141 - 150

286 ayat - Sapi Betina

 Download MP3 Surat Al-Baqarah




surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 141
تِلْكَ
itulah
أُمَّةٌ
umat
قَدْ
sungguh
خَلَتْ
telah lalu
لَهَا
baginya
مَا
apa
كَسَبَتْ
ia usahakan
وَلَكُم
dan bagimu
مَّا
apa
كَسَبْتُمْ
kamu usahakan
وَلَا
dan tidak
تُسْـَٔلُونَ
kamu ditanya
عَمَّا
dari/tentang apa
كَانُوا۟
adalah mereka
يَعْمَلُونَ
mereka kerjakan

tilka ummatun qad khalat lahaa maa kasabat walakum maa kasabtum walaa tus-aluuna 'ammaa kaanuu ya'maluuna
141. Itu adalah umat yang telah lalu; baginya apa yang diusahakannya dan bagimu apa yang kamu usahakan; dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 142
سَيَقُولُ
akan berkata
ٱلسُّفَهَآءُ
orang-orang bodoh
مِنَ
dari/diantara
ٱلنَّاسِ
manusia
مَا
apakah
وَلَّىٰهُمْ
memalingkan mereka
عَن
dari
قِبْلَتِهِمُ
kiblat mereka
ٱلَّتِى
yang
كَانُوا۟
adalah mereka
عَلَيْهَا
atasnya/kepadanya
قُل
katakanlah
لِّلَّهِ
milik Allah
ٱلْمَشْرِقُ
timur
وَٱلْمَغْرِبُ
dan barat
يَهْدِى
Dia memberi petunjuk
مَن
orang/siapa
يَشَآءُ
Dia kehendaki
إِلَىٰ
kepada
صِرَٰطٍ
jalan
مُّسْتَقِيمٍ
lurus

sayaquulu alssufahaau mina alnnaasi maa wallaahum 'an qiblatihimu allatii kaanuu 'alayhaa qul lillaahi almasyriqu waalmaghribu yahdii man yasyaau ilaa shiraathin mustaqiimin
142. Orang-orang yang kurang akalnya [93] diantara manusia akan berkata: "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur dan barat; Dia memberei petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus [94]".

[93] Maksudnya: ialah orang-orang yang kurang pikirannya sehingga tidak dapat memahami maksud pemindahan kiblat.

[94] Di waktu Nabi Muhammad SAW berada di Mekah di tengah-tengah kaum musyirikin beliau berkiblat ke Baitul Maqdis. Tetapi setelah 16 atau 17 bulan Nabi berada di Madinah ditengah-tengah orang Yahudi dan Nasrani beliau disuruh oleh Tuhan untuk mengambil Ka'bah menjadi kiblat, terutama sekali untuk memberi pengertian bahwa dalam ibadat shalat itu bukanlah arah Baitul Maqdis dan Ka'bah itu menjadi tujuan, tetapi menghadapkan diri kepada Tuhan. Untuk persatuan umat Islam, Allah menjadikan Ka'bah sebagai kiblat.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Berkata Ibnu Ishaq, "Diceritakan kepada saya oleh Ismail bin Abu Khalid dari Abu Ishak dan Barra, katanya, 'Rasulullah saw. biasa melakukan salat ke arah Baitulmakdis dan sering melihat ke langit menunggu perintah Allah.' Maka Allah pun menurunkan, 'Sungguh, Kami sering melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke arah kiblat yang kamu sukai. Maka palingkanlah mukamu ke arah Masjidilharam!'" (Q.S. Al-Baqarah 144). Beberapa orang kaum muslimin berkata, "Kita ingin sekiranya dapat mengetahui bagaimana nasibnya sahabat-sahabat kita yang meninggal sebelum kiblat dipindahkan, begitu pula nasib salat kita ke arah Baitulmakdis, maka Allah pun menurunkan, 'Dan tidaklah Allah akan menyia-nyiakan imanmu..'" (Q.S. Al-Baqarah 143). Dan orang-orang bodoh atau kurang akalnya di antara manusia berkata, "Apakah yang menyebabkan mereka berpaling dari kiblat mereka semula?" Maka Allah pun menurunkan, "Orang-orang yang bodoh atau kurang akalnya di antara manusia akan mengatakan . . sampai akhir ayat." (Q.S. Al-Baqarah 142). Banyak dijumpai jalur-jalur seperti itu. Di dalam kedua sahih diterima dari Barra bahwa sebelum kiblat dialihkan, beberapa orang laki-laki telah meninggal dan terbunuh, dan kami tidak tahu apa yang seharusnya diucapkan kepada mereka. Maka Allah pun menurunkan, "Dan Allah tidaklah akan menyia-nyiakan imanmu" (Q.S. Al-Baqarah 143).
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 143
وَكَذَٰلِكَ
dan demikian itu
جَعَلْنَٰكُمْ
Kami telah menjadikan kamu
أُمَّةً
umat
وَسَطًا
pertengahan
لِّتَكُونُوا۟
agar kamu menjadi
شُهَدَآءَ
saksi-saksi
عَلَى
atas
ٱلنَّاسِ
manusia
وَيَكُونَ
dan adalah
ٱلرَّسُولُ
Rasul
عَلَيْكُمْ
atas kamu
شَهِيدًا
saksi
وَمَا
dan tidak
جَعَلْنَا
Kami jadikan
ٱلْقِبْلَةَ
kiblat
ٱلَّتِى
yang
كُنتَ
adalah kamu
عَلَيْهَآ
kepadanya (Baitul Maqdis)
إِلَّا
kecuali/melainkan
لِنَعْلَمَ
agar Kami mengetahui
مَن
orang/siapa
يَتَّبِعُ
ia mengikuti
ٱلرَّسُولَ
Rasul
مِمَّن
daripada orang/siapa
يَنقَلِبُ
ia berbalik
عَلَىٰ
atas
عَقِبَيْهِ
dua tumitnya
وَإِن
dan sebenarnya
كَانَتْ
adalah
لَكَبِيرَةً
sungguh berat
إِلَّا
kecuali
عَلَى
atas
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
هَدَى
memberi petunjuk
ٱللَّهُ
Allah
وَمَا
dan tidak
كَانَ
ada
ٱللَّهُ
Allah
لِيُضِيعَ
hendak menyia-nyiakan
إِيمَٰنَكُمْ
iman kamu
إِنَّ
sesungguhnya
ٱللَّهَ
Allah
بِٱلنَّاسِ
dengan/kepada manusia
لَرَءُوفٌ
amat Pengasih
رَّحِيمٌ
Maha Penyayang

wakadzaalika ja'alnaakum ummatan wasathan litakuunuu syuhadaa-a 'alaa alnnaasi wayakuuna alrrasuulu 'alaykum syahiidan wamaa ja'alnaa alqiblata allatii kunta 'alayhaa illaa lina'lama man yattabi'u alrrasuula mimman yanqalibu 'alaa 'aqibayhi wa-in kaanat lakabiiratan illaa 'alaa alladziina hadaa allaahu wamaa kaana allaahu liyudhii'a iimaanakum inna allaaha bialnnaasi larauufun rahiimun
143. Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan [95] agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.

[95] Umat Islam dijadikan umat yang adil dan pilihan, karena mereka akan menjadi saksi atas perbuatan orang yang menyimpang dari kebenaran baik di dunia maupun di akhirat.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Berkata Ibnu Ishaq, "Diceritakan kepada saya oleh Ismail bin Abu Khalid dari Abu Ishak dan Barra, katanya, 'Rasulullah saw. biasa melakukan salat ke arah Baitulmakdis dan sering melihat ke langit menunggu perintah Allah.' Maka Allah pun menurunkan 'Sungguh, Kami sering melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke arah kiblat yang kamu sukai. Maka palingkanlah mukamu ke arah Masjidilharam!'" (Q.S. Al-Baqarah 144). Beberapa orang kaum muslimin berkata, "Kita ingin sekiranya dapat mengetahui bagaimana nasibnya sahabat-sahabat kita yang meninggal sebelum kiblat dipindahkan, begitu pula nasib salat kita ke arah Baitulmakdis, maka Allah pun menurunkan, 'Dan tidaklah Allah akan menyia-nyiakan imanmu..'" (Q.S. Al-Baqarah 143). Banyak dijumpai jalur-jalur seperti itu. Di dalam kedua sahih diterima dari Barra bahwa sebelum kiblat dialihkan, beberapa orang laki-laki telah meninggal dan terbunuh, dan kami tidak tahu apa yang seharusnya diucapkan kepada mereka. Maka Allah pun menurunkan, "Dan Allah tidaklah akan menyia-nyiakan imanmu" (Q.S. Al-Baqarah 143).
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 144
قَدْ
sungguh
نَرَىٰ
Kami melihat
تَقَلُّبَ
menengadah
وَجْهِكَ
mukamu
فِى
di/ke
ٱلسَّمَآءِ
langit
فَلَنُوَلِّيَنَّكَ
lalu Kami hadapkan kamu
قِبْلَةً
kiblat
تَرْضَىٰهَا
kamu sukai
فَوَلِّ
maka palingkan
وَجْهَكَ
mukamu
شَطْرَ
ke arah
ٱلْمَسْجِدِ
Masjidil
ٱلْحَرَامِ
Haram
وَحَيْثُ
dan dimana
مَا
apa/saja
كُنتُمْ
kamu berada
فَوَلُّوا۟
maka palingkanlah
وُجُوهَكُمْ
mukamu
شَطْرَهُۥ
kearahnya
وَإِنَّ
dan sesungguhnya
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
أُوتُوا۟
(mereka) diberi
ٱلْكِتَٰبَ
Al Kitab
لَيَعْلَمُونَ
sungguh mereka mengetahui
أَنَّهُ
sesungguhnya itu
ٱلْحَقُّ
benar
مِن
dari
رَّبِّهِمْ
Tuhan mereka
وَمَا
dan tidak
ٱللَّهُ
Allah
بِغَٰفِلٍ
dengan lengah/lalai
عَمَّا
dari apa
يَعْمَلُونَ
mereka kerjakan

qad naraa taqalluba wajhika fii alssamaa-i falanuwalliyannaka qiblatan tardaahaa fawalli wajhaka syathra almasjidi alharaami wahaytsu maa kuntum fawalluu wujuuhakum syathrahu wa-inna alladziina uutuu alkitaaba laya'lamuuna annahu alhaqqu min rabbihim wamaa allaahu bighaafilin 'ammaa ya'maluuna
144. Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit [96], maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.

[96] Maksudnya ialah Nabi Muhammad SAW sering melihat ke langit mendo'a dan menunggu-nunggu turunnya wahyu yang memerintahkan beliau menghadap ke Baitullah.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Berkata Ibnu Ishaq, "Diceritakan kepada saya oleh Ismail bin Abu Khalid dari Abu Ishak dan Barra, katanya, 'Rasulullah saw. biasa melakukan salat ke arah Baitulmakdis dan sering melihat ke langit menunggu perintah Allah.' Maka Allah pun menurunkan 'Sungguh, Kami sering melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke arah kiblat yang kamu sukai. Maka palingkanlah mukamu ke arah Masjidilharam!'" (Q.S. Al-Baqarah 144).
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 145
وَلَئِنْ
dan sungguh jika
أَتَيْتَ
kamu mendatangkan
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
أُوتُوا۟
(mereka) diberi
ٱلْكِتَٰبَ
Al Kitab
بِكُلِّ
dengan tiap-tiap/semua
ءَايَةٍ
ayat/keterangan
مَّا
tidak
تَبِعُوا۟
mereka mengikuti
قِبْلَتَكَ
kiblatmu
وَمَآ
dan tidak
أَنتَ
kamu
بِتَابِعٍ
dengan mengikuti
قِبْلَتَهُمْ
kiblat mereka
وَمَا
dan tidak
بَعْضُهُم
sebagian mereka
بِتَابِعٍ
dengan mengikuti
قِبْلَةَ
kiblat
بَعْضٍ
sebagian yang lain
وَلَئِنِ
dan sungguh jika
ٱتَّبَعْتَ
kamu mengikuti
أَهْوَآءَهُم
keinginan mereka
مِّنۢ
dari
بَعْدِ
sesudah
مَا
apa
جَآءَكَ
datang kepadamu
مِنَ
dari
ٱلْعِلْمِ
ilmu pengetahuan
إِنَّكَ
sesungguhnya kamu
إِذًا
kalau begitu
لَّمِنَ
termasuk dari/golongan
ٱلظَّٰلِمِينَ
orang-orang yang dzalim

wala-in atayta alladziina uutuu alkitaaba bikulli aayatin maa tabi'uu qiblataka wamaa anta bitaabi'in qiblatahum wamaa ba'dhuhum bitaabi'in qiblata ba'dhin wala-ini ittaba'ta ahwaa-ahum min ba'di maa jaa-aka mina al'ilmi innaka idzan lamina alzhzhaalimiina
145. Dan sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil), semua ayat (keterangan), mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan kamupun tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan sebahagian merekapun tidak akan mengikuti kiblat sebahagian yang lain. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk golongan orang-orang yang zalim.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 146
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ءَاتَيْنَٰهُمُ
Kami telah berikan mereka
ٱلْكِتَٰبَ
Al Kitab
يَعْرِفُونَهُۥ
mereka mengenalnya (Muhammad)
كَمَا
sebagaimana/seperti
يَعْرِفُونَ
mereka mengenal
أَبْنَآءَهُمْ
anak-anak mereka
وَإِنَّ
dan sesungguhnya mereka
فَرِيقًا
segolongan
مِّنْهُمْ
dari/diantara mereka
لَيَكْتُمُونَ
sungguh mereka menyembunyikan
ٱلْحَقَّ
kebenaran
وَهُمْ
dan mereka
يَعْلَمُونَ
mereka mengetahui

alladziina aataynaahumu alkitaaba ya'rifuunahu kamaa ya'rifuuna abnaa-ahum wa-inna fariiqan minhum layaktumuuna alhaqqa wahum ya'lamuuna
146. Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri [97]. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.

[97] Mengenal Muhammad SAW yaitu mengenal sifat-sifatnya sebagai yang tersebut dalam Taurat dan Injil.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 147
ٱلْحَقُّ
kebenaran
مِن
dari
رَّبِّكَ
Tuhanmu
فَلَا
maka jangan
تَكُونَنَّ
sekali-kali kamu adalah
مِنَ
dari
ٱلْمُمْتَرِينَ
orang-orang yang ragu

alhaqqu min rabbika falaa takuunanna mina almumtariina
147. Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 148
وَلِكُلٍّ
dan bagi tiap-tiap orang/umat
وِجْهَةٌ
tujuan/kiblat
هُوَ
ia
مُوَلِّيهَا
menghadap kepadanya
فَٱسْتَبِقُوا۟
maka berlomba-lombalah kamu
ٱلْخَيْرَٰتِ
kebaikan
أَيْنَ
dimana
مَا
saja
تَكُونُوا۟
kamu berada
يَأْتِ
mendatangkan/mengumpulkan
بِكُمُ
dengan/pada kamu
ٱللَّهُ
Allah
جَمِيعًا
semua
إِنَّ
sesungguhnya
ٱللَّهَ
Allah
عَلَىٰ
atas
كُلِّ
segala
شَىْءٍ
sesuatu
قَدِيرٌ
Maha Kuasa

walikullin wijhatun huwa muwalliihaa faistabiquu alkhayraati aynamaa takuunuu ya/ti bikumu allaahu jamii'an inna allaaha 'alaa kulli syay-in qadiirun
148. Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 149
وَمِنْ
dan dari
حَيْثُ
mana saja
خَرَجْتَ
kamu keluar
فَوَلِّ
maka hadapkanlah
وَجْهَكَ
wajahmu
شَطْرَ
kearah
ٱلْمَسْجِدِ
Masjidil
ٱلْحَرَامِ
Haram
وَإِنَّهُۥ
dan sesungguhnya
لَلْحَقُّ
benar-benar hak
مِن
dari
رَّبِّكَ
Tuhanmu
وَمَا
dan tidak
ٱللَّهُ
Allah
بِغَٰفِلٍ
dengan lalai/lengah
عَمَّا
dari apa yang
تَعْمَلُونَ
kamu kerjakan

wamin haytsu kharajta fawalli wajhaka syathra almasjidi alharaami wa-innahu lalhaqqu min rabbika wamaa allaahu bighaafilin 'ammaa ta'maluuna
149. Dan dari mana saja kamu keluar (datang), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram, sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 150
وَمِنْ
dan dari
حَيْثُ
mana saja
خَرَجْتَ
kamu keluar
فَوَلِّ
maka hadapkanlah
وَجْهَكَ
wajahmu
شَطْرَ
kearah
ٱلْمَسْجِدِ
Masjidil
ٱلْحَرَامِ
Haram
وَحَيْثُ
dan dimana
مَا
apa/saja
كُنتُمْ
kamu berada
فَوَلُّوا۟
maka hadapkan
وُجُوهَكُمْ
wajahmu
شَطْرَهُۥ
kearahnya
لِئَلَّا
agar tidak
يَكُونَ
mereka adalah
لِلنَّاسِ
bagi manusia
عَلَيْكُمْ
atas kamu
حُجَّةٌ
alasan
إِلَّا
kecuali
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ظَلَمُوا۟
(mereka) dzalim
مِنْهُمْ
diantara mereka
فَلَا
maka janganlah
تَخْشَوْهُمْ
kamu takut pada mereka
وَٱخْشَوْنِى
dan takutlah kepadaKu
وَلِأُتِمَّ
dan agar Aku sempurnakan
نِعْمَتِى
nikmatKu
عَلَيْكُمْ
atasmu
وَلَعَلَّكُمْ
dan supaya kamu
تَهْتَدُونَ
kamu mendapat petunjuk

wamin haytsu kharajta fawalli wajhaka syathra almasjidi alharaami wahaytsu maa kuntum fawalluu wujuuhakum syathrahu li-allaa yakuuna lilnnaasi 'alaykum hujjatun illaa alladziina zhalamuu minhum falaa takhsyawhum waikhsyawnii wali-utimma ni'matii 'alaykum wala'allakum tahtaduuna
150. Dan dari mana saja kamu (keluar), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja). Dan agar Ku-sempurnakan ni'mat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Dan diketengahkan oleh Ibnu Jarir dari jalur Sadiy dengan isnad-isnadnya katanya, "Tatkala kiblat Nabi saw. dipalingkan ke Kakbah setelah sebelumnya menghadap ke Baitulmakdis, orang-orang musyrik warga Mekah berkata, 'Agamanya telah membingungkan Muhammad, hingga sekarang ia berkiblat ke arahmu dan menyadari bahwa langkahmu lebih beroleh petunjuk dari pada langkahnya, bahkan ia telah hampir masuk ke dalam agamamu.' Maka Allah pun menurunkan, 'Agar tak ada alasan bagi manusia untuk menyalahkanmu ...' sampai akhir ayat." (Q.S. Al-Baqarah 150).
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Al-Quran - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger