Featured Post Today
Latest Post

Surat Al-Baqarah, Ayat 261 - 270

286 ayat - Sapi Betina

 Download MP3 Surat Al-Baqarah






surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 261
مَّثَلُ
perumpamaan
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
يُنفِقُونَ
(mereka) menafkahkan
أَمْوَٰلَهُمْ
harta mereka
فِى
di
سَبِيلِ
jalan
ٱللَّهِ
Allah
كَمَثَلِ
seperti
حَبَّةٍ
biji/benih
أَنۢبَتَتْ
ia tumbuh
سَبْعَ
tujuh
سَنَابِلَ
tangkai
فِى
di/pada
كُلِّ
tiap-tiap
سُنۢبُلَةٍ
tangkai
مِّا۟ئَةُ
seratus
حَبَّةٍ
biji/benih
وَٱللَّهُ
dan Allah
يُضَٰعِفُ
Dia melipat gandakan
لِمَن
bagi siapa yang
يَشَآءُ
Dia kehendaki
وَٱللَّهُ
dan Allah
وَٰسِعٌ
Maha Luas (karuniaNya)
عَلِيمٌ
Maha Mengetahui

matsalu alladziina yunfiquuna amwaalahum fii sabiili allaahi kamatsali habbatin anbatat sab'a sanaabila fii kulli sunbulatin mi-atu habbatin waallaahu yudaa'ifu liman yasyaau waallaahu waasi'un 'aliimun
261. Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah [166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

[166] Pengertian menafkahkan "harta di jalan Allah" meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain.
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 262
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
يُنفِقُونَ
mereka menafkahkan
أَمْوَٰلَهُمْ
harta mereka
فِى
di
سَبِيلِ
jalan
ٱللَّهِ
Allah
ثُمَّ
kemudian
لَا
tidak
يُتْبِعُونَ
mereka mengiringi
مَآ
apa
أَنفَقُوا۟
mereka nafkahkan
مَنًّا
umpatan
وَلَآ
dan tidak ada
أَذًى
gunjingan
لَّهُمْ
bagi mereka
أَجْرُهُمْ
pahala mereka
عِندَ
disisi
رَبِّهِمْ
Tuhan mereka
وَلَا
dan tidak ada
خَوْفٌ
kekhawatiran
عَلَيْهِمْ
atas mereka
وَلَا
dan tidak
هُمْ
mereka
يَحْزَنُونَ
(mereka) bersedih hati

alladziina yunfiquuna amwaalahum fii sabiili allaahi tsumma laa yutbi'uuna maa anfaquu mannan walaa adzan lahum ajruhum 'inda rabbihim walaa khawfun 'alayhim walaa hum yahzanuuna
262. Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 263
قَوْلٌ
perkataan
مَّعْرُوفٌ
yang baik
وَمَغْفِرَةٌ
dan pemberian maaf
خَيْرٌ
lebih baik
مِّن
daripada
صَدَقَةٍ
sedekah
يَتْبَعُهَآ
ia mengiringinya
أَذًى
gunjingan
وَٱللَّهُ
dan Allah
غَنِىٌّ
Maha Kaya
حَلِيمٌ
Maha Penyantun

qawlun ma'ruufun wamaghfiratun khayrun min shadaqatin yatba'uhaa adzan waallaahu ghaniyyun haliimun
263. Perkataan yang baik dan pemberian ma'af [167] lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.

[167] "Perkataan yang baik" maksudnya menolak dengan cara yang baik, dan maksud "pemberian ma'af" ialah mema'afkan tingkah laku yang kurang sopan dari si penerima.
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 264
يَٰٓأَيُّهَا
wahai
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ءَامَنُوا۟
beriman
لَا
jangan
تُبْطِلُوا۟
kamu merusakkan
صَدَقَٰتِكُم
sedekahmu
بِٱلْمَنِّ
dengan umpatan
وَٱلْأَذَىٰ
dan gunjingan
كَٱلَّذِى
seperti orang yang
يُنفِقُ
(ia) menafkahkan
مَالَهُۥ
hartanya
رِئَآءَ
riya (ingin dilihat)
ٱلنَّاسِ
manusia
وَلَا
dan tidak
يُؤْمِنُ
ia beriman
بِٱللَّهِ
kepada Allah
وَٱلْيَوْمِ
dan hari
ٱلْءَاخِرِ
akhirat
فَمَثَلُهُۥ
maka perumpamaannya
كَمَثَلِ
seperti
صَفْوَانٍ
batu licin
عَلَيْهِ
atasnya
تُرَابٌ
tanah/debu
فَأَصَابَهُۥ
kemudian menimpanya
وَابِلٌ
hujan lebat
فَتَرَكَهُۥ
maka ia meninggalkan
صَلْدًا
bersih
لَّا
tidak
يَقْدِرُونَ
mereka menguasai
عَلَىٰ
atas
شَىْءٍ
sesuatu
مِّمَّا
dari apa yang
كَسَبُوا۟
mereka usahakan
وَٱللَّهُ
dan Allah
لَا
tidak
يَهْدِى
Dia memberi petunjuk
ٱلْقَوْمَ
kaum
ٱلْكَٰفِرِينَ
orang-orang kafir

yaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa tubthiluu shadaqaatikum bialmanni waal-adzaa kaalladzii yunfiqu maalahu ri-aa-a alnnaasi walaa yu/minu biallaahi waalyawmi al-aakhiri famatsaluhu kamatsali shafwaanin 'alayhi turaabun fa-ashaabahu waabilun fatarakahu shaldan laa yaqdiruuna 'alaa syay-in mimmaa kasabuu waallaahu laa yahdii alqawma alkaafiriina
264. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir [168].

[168] Mereka ini tidak mendapat manfaat di dunia dari usaha-usaha mereka dan tidak pula mendapat pahala di akhirat.
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 265
وَمَثَلُ
dan perumpamaan
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
يُنفِقُونَ
(mereka) membelanjakan
أَمْوَٰلَهُمُ
harta mereka
ٱبْتِغَآءَ
karena mencari
مَرْضَاتِ
keridhaan
ٱللَّهِ
Allah
وَتَثْبِيتًا
dan untuk keteguhan
مِّنْ
dari
أَنفُسِهِمْ
diri/jiwa mereka
كَمَثَلِ
seperti
جَنَّةٍۭ
sebuah kebun
بِرَبْوَةٍ
didataran tinggi
أَصَابَهَا
menimpanya/menyiramnya
وَابِلٌ
hujan lebat
فَـَٔاتَتْ
maka mendatangkan/menghasilkan
أُكُلَهَا
makanannya/buahnya
ضِعْفَيْنِ
dua kali lipat
فَإِن
maka jika
لَّمْ
tidak
يُصِبْهَا
menimpanya/menyiramnya
وَابِلٌ
hujan lebat
فَطَلٌّ
maka hujan gerimis
وَٱللَّهُ
dan Allah
بِمَا
dengan apa
تَعْمَلُونَ
kamu kerjakan
بَصِيرٌ
Maha Melihat

wamatsalu alladziina yunfiquuna amwaalahumu ibtighaa-a mardaati allaahi watatsbiitan min anfusihim kamatsali jannatin birabwatin ashaabahaa waabilun faaatat ukulahaa dhi'fayni fa-in lam yushibhaa waabilun fathallun waallaahu bimaa ta'maluuna bashiirun
265. Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 266
أَيَوَدُّ
apakah ingin
أَحَدُكُمْ
seorang diantaramu
أَن
bahwa
تَكُونَ
kamu adalah
لَهُۥ
baginya/ mempunyai
جَنَّةٌ
kebun
مِّن
dari
نَّخِيلٍ
kurma
وَأَعْنَابٍ
dan anggur
تَجْرِى
mengalir
مِن
dari
تَحْتِهَا
bawahnya
ٱلْأَنْهَٰرُ
sungai-sungai
لَهُۥ
baginya
فِيهَا
didalamnya
مِن
dari
كُلِّ
segala macam
ٱلثَّمَرَٰتِ
buah-buahan
وَأَصَابَهُ
dan menimpanya/datang
ٱلْكِبَرُ
masa tua
وَلَهُۥ
dan baginya
ذُرِّيَّةٌ
keturunan
ضُعَفَآءُ
yang lemah
فَأَصَابَهَآ
maka menimpanya
إِعْصَارٌ
angin keras
فِيهِ
didalamnya
نَارٌ
api
فَٱحْتَرَقَتْ
maka terbakar
كَذَٰلِكَ
demikianlah
يُبَيِّنُ
menerangkan
ٱللَّهُ
Allah
لَكُمُ
kepadamu
ٱلْءَايَٰتِ
ayat-ayat(Nya)
لَعَلَّكُمْ
supaya kamu
تَتَفَكَّرُونَ
kamu memikirkan

ayawaddu ahadukum an takuuna lahu jannatun min nakhiilin wa-a'naabin tajrii min tahtihaa al-anhaaru lahu fiihaa min kulli altstsamaraati wa-ashaabahu alkibaru walahu dzurriyyatun dhu'afaau fa-ashaabahaa i'shaarun fiihi naarun faihtaraqat kadzaalika yubayyinu allaahu lakumu al-aayaati la'allakum tatafakkaruuna
266. Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya [169].

[169] Inilah perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya karena riya, membangga-banggakan tentang pemberiannya kepada orang lain, dan menyakiti hati orang.
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 267
يَٰٓأَيُّهَا
wahai
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ءَامَنُوٓا۟
beriman
أَنفِقُوا۟
nafkahkanlah
مِن
dari
طَيِّبَٰتِ
yang baik-baik
مَا
apa
كَسَبْتُمْ
kamu usahakan
وَمِمَّآ
dan dari apa yang
أَخْرَجْنَا
Kami keluarkan
لَكُم
untuk kamu
مِّنَ
dari
ٱلْأَرْضِ
bumi
وَلَا
dan jangan
تَيَمَّمُوا۟
kamu memilih
ٱلْخَبِيثَ
yang buruk-buruk
مِنْهُ
daripadanya
تُنفِقُونَ
kamu nafkahkan
وَلَسْتُم
padahal kamu tidak
بِـَٔاخِذِيهِ
dengan mengambilnya
إِلَّآ
melainkan
أَن
bahwa
تُغْمِضُوا۟
kamu memicingkan mata
فِيهِ
padanya
وَٱعْلَمُوٓا۟
dan ketahuilah
أَنَّ
bahwasanya
ٱللَّهَ
Allah
غَنِىٌّ
Maha Kaya
حَمِيدٌ
Maha Terpuji

yaa ayyuhaa alladziina aamanuu anfiquu min thayyibaati maa kasabtum wamimmaa akhrajnaa lakum mina al-ardhi walaa tayammamuu alkhabiitsa minhu tunfiquuna walastum bi-aakhidziihi illaa an tughmidhuu fiihi wai'lamuu anna allaaha ghaniyyun hamiidun
267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
 
SEBAB TURUNNYA AYAT: Diriwayatkan oleh Hakim, Tirmizi, Ibnu Majah dan lain-lainnya, dari Barra', katanya, "Ayat ini turun mengenai kita, golongan Ansar yang memiliki buah kurma. Masing-masing menyumbangkan kurmanya, sedikit atau banyak sesuai kemampuannya. Tetapi orang-orang yang tidak ingin berbuat kebaikan, membawa rangkaian kurmanya yang bercampur dengan kulit dan rantingnya, ada yang telah putus dan lepas dari rangkaiannya, lalu diikatkannya, maka Allah pun menurunkan, 'Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik...'" (Q.S. Al-Baqarah 267) Diriwayatkan oleh Abu Daud, Nasai dan Hakim dan Sahl bin Hanif, katanya, "Orang-orang sengaja memilih buah-buahan mereka yang jelek yang mereka keluarkan untuk sedekah. Maka turunlah ayat, 'Dan janganlah kamu pilih yang jelek di antaranya untuk dinafkahkan.'" (Q.S. Al-Baqarah 267) Diriwayatkan oleh Hakim, dari Jabir, katanya, "Nabi saw. menyuruh mengeluarkan zakat fitrah sebanyak satu sukat kurma. Maka datanglah seorang laki-laki membawa kurma yang jelek, hingga Alquran pun turun menyampaikan, 'Hai orang-orang yang beriman! Nafkahkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik...'" (Q.S. Al-Baqarah 267) Diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim dari Ibnu Abbas, katanya, "Para sahabat membeli makanan yang murah, lalu menyedekahkannya. Maka Allah pun menurunkan ayat ini."
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 268
ٱلشَّيْطَٰنُ
syaitan
يَعِدُكُمُ
(ia) menjanjikan kamu
ٱلْفَقْرَ
kemiskinan
وَيَأْمُرُكُم
dan ia menyuruh kamu
بِٱلْفَحْشَآءِ
dengan berbuat kejahatan
وَٱللَّهُ
dan Allah
يَعِدُكُم
Dia menjanjikan kamu
مَّغْفِرَةً
ampunan
مِّنْهُ
daripadanya
وَفَضْلًا
dan karunia
وَٱللَّهُ
dan Allah
وَٰسِعٌ
Maha Luas
عَلِيمٌ
Maha Mengetahui

alsysyaythaanu ya'idukumu alfaqra waya/murukum bialfahsyaa-i waallaahu ya'idukum maghfiratan minhu wafadhlan waallaahu waasi'un 'aliimun
268. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia [170]. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.

[170] Balasan yang lebih baik dari apa yang dikerjakan sewaktu di dunia.
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 269
يُؤْتِى
Dia memberikan
ٱلْحِكْمَةَ
hikmah
مَن
siapa
يَشَآءُ
Dia kehendaki
وَمَن
dan siapa
يُؤْتَ
diberi
ٱلْحِكْمَةَ
hikmah
فَقَدْ
maka sungguh
أُوتِىَ
ia diberi
خَيْرًا
kebajikan
كَثِيرًا
banyak
وَمَا
dan tidak
يَذَّكَّرُ
mengambil pelajaran
إِلَّآ
melainkan
أُو۟لُوا۟
golongan/kelompok
ٱلْأَلْبَٰبِ
berpengetahuan/berilmu

yu/tii alhikmata man yasyaau waman yu/ta alhikmata faqad uutiya khayran katsiiran wamaa yadzdzakkaru illaa uluu al-albaabi
269. Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al-Qur'an dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
 
 
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 270
وَمَآ
dan apa
أَنفَقْتُم
kamu nafkahkan
مِّن
dari
نَّفَقَةٍ
sesuatu nafkah
أَوْ
atau
نَذَرْتُم
kamu nadzarkan
مِّن
dari
نَّذْرٍ
sesuatu nadzar
فَإِنَّ
maka sesungguhnya
ٱللَّهَ
Allah
يَعْلَمُهُۥ
Dia mengetahuinya
وَمَا
dan tidak
لِلظَّٰلِمِينَ
bagi orang-orang yang dzalim
مِنْ
dari
أَنصَارٍ
penolong

wamaa anfaqtum min nafaqatin aw nadzartum min nadzrin fa-inna allaaha ya'lamuhu wamaa lilzhzhaalimiina min anshaarin
270. Apa saja yang kamu nafkahkan atau apa saja yang kamu nazarkan [171], maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. Orang-orang yang berbuat zalim tidak ada seorang penolongpun baginya.

[171] "Nazar" yaitu janji untuk melakukan sesuatu Kebajikan terhadap Allah s.w.t. untuk mendekatkan diri kepada-Nya baik dengan syarat ataupun tidak.

Surat Al-Baqarah, Ayat 251 - 260


286 ayat - Sapi Betina

 Download MP3 Surat Al-Baqarah



surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 251
فَهَزَمُوهُم
maka mereka mengalahkan mereka
بِإِذْنِ
dengan izin
ٱللَّهِ
Allah
وَقَتَلَ
dan membunuh
دَاوُۥدُ
Daud
جَالُوتَ
Jalut
وَءَاتَىٰهُ
dan memberikan kepadanya
ٱللَّهُ
Allah
ٱلْمُلْكَ
kerajaan/pemerintahan
وَٱلْحِكْمَةَ
dan hikmah
وَعَلَّمَهُۥ
dan Dia mengajarkan
مِمَّا
daripada apa
يَشَآءُ
Dia kehendaki
وَلَوْلَا
dan seandainya
دَفْعُ
menolak
ٱللَّهِ
Allah
ٱلنَّاسَ
manusia
بَعْضَهُم
sebagian mereka
بِبَعْضٍ
dengan sebagian yang lain
لَّفَسَدَتِ
pasti rusaklah
ٱلْأَرْضُ
bumi
وَلَٰكِنَّ
tetapi
ٱللَّهَ
Allah
ذُو
mempunyai
فَضْلٍ
karunia
عَلَى
atas
ٱلْعَٰلَمِينَ
semesta alam

fahazamuuhum bi-idzni allaahi waqatala daawuudu jaaluuta waaataahu allaahu almulka waalhikmata wa'allamahu mimmaa yasyaau walawlaa daf'u allaahi alnnaasa ba'dhahum biba'dhin lafasadati al-ardhu walaakinna allaaha dzuu fadhlin 'alaa al'aalamiina
251. Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah [157] (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.

[157] Yang dimaksud di sini ialah kenabian dan Kitab Zabur.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 252
تِلْكَ
itulah
ءَايَٰتُ
ayat-ayat
ٱللَّهِ
Allah
نَتْلُوهَا
Kami bacakannya
عَلَيْكَ
kepadamu
بِٱلْحَقِّ
dengan benar
وَإِنَّكَ
dan sesungguhnya kamu
لَمِنَ
sungguh dari/salah seorang dari
ٱلْمُرْسَلِينَ
orang-orang yang diutus

tilka aayaatu allaahi natluuhaa 'alayka bialhaqqi wa-innaka lamina almursaliina
252. Itu adalah ayat-ayat dari Allah, Kami bacakan kepadamu dengan hak (benar) dan sesungguhnya kamu benar-benar salah seorang di antara nabi-nabi yang diutus.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 253
تِلْكَ
itu
ٱلرُّسُلُ
Rasul-Rasul
فَضَّلْنَا
Kami telah lebihkan
بَعْضَهُمْ
sebagian mereka
عَلَىٰ
atas
بَعْضٍ
sebagian lain
مِّنْهُم
dari/diantara mereka
مَّن
orang
كَلَّمَ
berkata-kata
ٱللَّهُ
Allah
وَرَفَعَ
dan Dia meninggikan
بَعْضَهُمْ
sebagian mereka
دَرَجَٰتٍ
beberapa derajat
وَءَاتَيْنَا
dan Kami berikan
عِيسَى
Isa
ٱبْنَ
anak
مَرْيَمَ
Maryam
ٱلْبَيِّنَٰتِ
keterangan/mukjizat
وَأَيَّدْنَٰهُ
dan Kami perkuat dia
بِرُوحِ
dengan Ruhul/Ruh
ٱلْقُدُسِ
Qudus/suci
وَلَوْ
dan jika
شَآءَ
menghendaki
ٱللَّهُ
Allah
مَا
tidak
ٱقْتَتَلَ
saling membunuh
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
مِنۢ
dari
بَعْدِهِم
sesudah mereka
مِّنۢ
dari
بَعْدِ
sesudah
مَا
apa
جَآءَتْهُمُ
datang kepada mereka
ٱلْبَيِّنَٰتُ
keterangan-keterangan
وَلَٰكِنِ
akan tetapi
ٱخْتَلَفُوا۟
mereka berselisih
فَمِنْهُم
maka diantara mereka
مَّنْ
orang
ءَامَنَ
beriman
وَمِنْهُم
dan diantara mereka
مَّن
orang
كَفَرَ
kafir
وَلَوْ
dan jika
شَآءَ
menghendaki
ٱللَّهُ
Allah
مَا
tidak
ٱقْتَتَلُوا۟
mereka saling membunuh
وَلَٰكِنَّ
akan tetapi
ٱللَّهَ
Allah
يَفْعَلُ
Dia berbuat
مَا
apa
يُرِيدُ
Dia kehendaki

tilka alrrusulu fadhdhalnaa ba'dhahum 'alaa ba'dhin minhum man kallama allaahu warafa'a ba'dhahum darajaatin waaataynaa 'iisaa ibna maryama albayyinaati wa-ayyadnaahu biruuhi alqudusi walaw syaa-a allaahu maa iqtatala alladziina min ba'dihim min ba'di maa jaa-at-humu albayyinaatu walaakini ikhtalafuu faminhum man aamana waminhum man kafara walaw syaa-a allaahu maa iqtataluu walaakinna allaaha yaf'alu maa yuriidu
253. Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya [158] beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada 'Isa putera Maryam beberapa mu'jizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus [159]. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.

[158] Yakni Nabi Muhammad SAW

[159] Lihat kembali not 69.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 254
يَٰٓأَيُّهَا
wahai
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ءَامَنُوٓا۟
beriman
أَنفِقُوا۟
belanjakanlah
مِمَّا
dari apa
رَزَقْنَٰكُم
Kami rezkikan kepadamu
مِّن
dari
قَبْلِ
sebelum
أَن
bahwa
يَأْتِىَ
akan datang
يَوْمٌ
hari
لَّا
tidak
بَيْعٌ
jual beli
فِيهِ
didalamnya
وَلَا
dan tidak ada
خُلَّةٌ
persahabatan
وَلَا
dan tidak ada
شَفَٰعَةٌ
syafa'at
وَٱلْكَٰفِرُونَ
dan orang-orang kafir
هُمُ
mereka
ٱلظَّٰلِمُونَ
orang-orang yang dzalim

yaa ayyuhaa alladziina aamanuu anfiquu mimmaa razaqnaakum min qabli an ya/tiya yawmun laa bay'un fiihi walaa khullatun walaa syafaa'atun waalkaafiruuna humu alzhzhaalimuuna
254. Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at[160]. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.

[160] Lihat not 46.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 255
ٱللَّهُ
Allah
لَآ
tidak
إِلَٰهَ
tuhan
إِلَّا
melainkan
هُوَ
Dia
ٱلْحَىُّ
yang hidup
ٱلْقَيُّومُ
terus menerus mengurus
لَا
tidak
تَأْخُذُهُۥ
menimpaNya
سِنَةٌ
kantuk
وَلَا
dan tidak
نَوْمٌ
tidur
لَّهُۥ
kepunyaanNya
مَا
apa
فِى
didalam
ٱلسَّمَٰوَٰتِ
langit
وَمَا
dan apa
فِى
di
ٱلْأَرْضِ
bumi
مَن
siapakah
ذَا
orang
ٱلَّذِى
yang
يَشْفَعُ
memberi syafa'at
عِندَهُۥٓ
disisiNya
إِلَّا
kecuali
بِإِذْنِهِۦ
dengan izinnya
يَعْلَمُ
Dia mengetahui
مَا
apa
بَيْنَ
diantara
أَيْدِيهِمْ
tangan/hadapan mereka
وَمَا
dan apa
خَلْفَهُمْ
dibelakang mereka
وَلَا
dan tidak
يُحِيطُونَ
mereka mengetahui
بِشَىْءٍ
dengan sesuatu
مِّنْ
dari
عِلْمِهِۦٓ
ilmu Allah
إِلَّا
kecuali
بِمَا
dengan apa
شَآءَ
Dia kehendaki
وَسِعَ
luas/meliputi
كُرْسِيُّهُ
kekuasaanNya
ٱلسَّمَٰوَٰتِ
langit
وَٱلْأَرْضَ
dan bumi
وَلَا
dan tidak
يَـُٔودُهُۥ
Dia merasa berat
حِفْظُهُمَا
memelihara keduanya
وَهُوَ
dan Dia
ٱلْعَلِىُّ
Maha Tinggi
ٱلْعَظِيمُ
Maha Besar

allaahu laa ilaaha illaa huwa alhayyu alqayyuumu laa ta/khudzuhu sinatun walaa nawmun lahu maa fii alssamaawaati wamaa fii al-ardhi man dzaa alladzii yasyfa'u 'indahu illaa bi-idznihi ya'lamu maa bayna aydiihim wamaa khalfahum walaa yuhiithuuna bisyay-in min 'ilmihi illaa bimaa syaa-a wasi'a kursiyyuhu alssamaawaati waal-ardha walaa yauuduhu hifzhuhumaa wahuwa al'aliyyu al'azhiimu
255. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi [161] Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

[161] Kursi dalam ayat ini oleh sebagian mufassirin diartikan dengan ilmu Allah dan ada pula yang mengartikan dengan kekuasaan-Nya.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 256
لَآ
tidak ada
إِكْرَاهَ
paksaan
فِى
dalam/untuk
ٱلدِّينِ
agama
قَد
sungguh
تَّبَيَّنَ
telah jelas
ٱلرُّشْدُ
yang benar
مِنَ
dari
ٱلْغَىِّ
yang sesat
فَمَن
maka barang siapa
يَكْفُرْ
(ia) ingkar
بِٱلطَّٰغُوتِ
kepada Taghut (berhala)
وَيُؤْمِنۢ
dan ia beriman
بِٱللَّهِ
kepada Allah
فَقَدِ
maka sesungguhnya
ٱسْتَمْسَكَ
ia telah berpegang
بِٱلْعُرْوَةِ
dengan/kepada tali
ٱلْوُثْقَىٰ
yang teguh
لَا
tidak akan
ٱنفِصَامَ
putus
لَهَا
baginya
وَٱللَّهُ
dan Allah
سَمِيعٌ
Maha Mendengar
عَلِيمٌ
Maha Mengetahui

laa ikraaha fii alddiini qad tabayyana alrrusydu mina alghayyi faman yakfur bialththaaghuuti wayu/min biallaahi faqadi istamsaka bial'urwati alwutsqaa laa infishaama lahaa waallaahu samii'un 'aliimun
256. Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut [162] dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

[162] Thaghut, ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Diriwayatkan oleh Abu Daud, Nasai dan Ibnu Hibban, dari Ibnu Abbas, katanya, "Ada seorang wanita yang sering keguguran, maka dia berjanji pada dirinya, sekiranya ada anaknya yang hidup, akan dijadikannya seorang Yahudi. Maka tatkala Bani Nadhir diusir dari Madinah, kebetulan di antara mereka ada anak Ansar, maka kata orang-orang Ansar, 'Kami tak akan membiarkan anak-anak kami,' maka Allah pun menurunkan, 'Tak ada paksaan dalam agama.'" (Q.S. Al-Baqarah 256) Ibnu Jarir mengetengahkan, dari jalur Said atau Ikrimah dari Ibnu Abbas, katanya, "Tak ada paksaan dalam agama." Ayat itu turun mengenai seorang Ansar dari Bani Salim bin Auf bernama Hushain, yang mempunyai dua orang anak beragama Kristen, sedangkan ia sendiri beragama Islam. Maka katanya kepada Nabi saw., "Tidakkah akan saya paksa mereka, karena mereka tak hendak meninggalkan agama Kristen itu?" Maka Allah pun menurunkan ayat tersebut.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 257
ٱللَّهُ
Allah
وَلِىُّ
pelindung
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ءَامَنُوا۟
beriman
يُخْرِجُهُم
Dia mengeluarkan mereka
مِّنَ
dari
ٱلظُّلُمَٰتِ
kegelapan
إِلَى
kepada
ٱلنُّورِ
cahaya
وَٱلَّذِينَ
dan orang-orang yang
كَفَرُوٓا۟
(mereka) kafir
أَوْلِيَآؤُهُمُ
pelindung mereka
ٱلطَّٰغُوتُ
berhala
يُخْرِجُونَهُم
mengeluarkan mereka
مِّنَ
dari
ٱلنُّورِ
cahaya
إِلَى
kepada
ٱلظُّلُمَٰتِ
kegelapan
أُو۟لَٰٓئِكَ
mereka itu
أَصْحَٰبُ
penghuni
ٱلنَّارِ
neraka
هُمْ
mereka
فِيهَا
didalamnya
خَٰلِدُونَ
mereka kekal

allaahu waliyyu alladziina aamanuu yukhrijuhum mina alzhzhulumaati ilaa alnnuuri waalladziina kafaruu awliyaauhumu alththaaghuutu yukhrijuunahum mina alnnuuri ilaa alzhzhulumaati ulaa-ika ash-haabu alnnaari hum fiihaa khaaliduuna
257. Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Diketengahkan oleh Ibnu Jarir, dari Abdah bin Abu Lubabah mengenai firman Allah swt., "Allah Pelindung orang-orang yang beriman," katanya, "Mereka itu ialah orang-orang yang tadinya beriman kepada Isa, dan tatkala datang Nabi Muhammad saw. mereka beriman pula kepadanya. Maka ayat ini diturunkan mengenai mereka." Diketengahkan dari Mujahid, katanya, "Ada suatu golongan yang beriman kepada Isa dan segolongan lagi kafir kepadanya. Maka tatkala dibangkitkan Nabi Muhammad saw. golongan yang kafir kepada Isa tadi beriman kepadanya, sebaliknya golongan yang beriman kepada Isa, kafir. Maka Allah pun menurunkan ayat ini."
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 258
أَلَمْ
apakah tidak
تَرَ
kamu memperhatikan
إِلَى
kepada
ٱلَّذِى
orang yang
حَآجَّ
mendebat
إِبْرَٰهِۦمَ
Ibrahim
فِى
dalam/tentang
رَبِّهِۦٓ
Tuhannya
أَنْ
karena
ءَاتَىٰهُ
telah memberikan kepadanya
ٱللَّهُ
Allah
ٱلْمُلْكَ
kerajaan/pemerintahan
إِذْ
ketika
قَالَ
berkata
إِبْرَٰهِۦمُ
Ibrahim
رَبِّىَ
Tuhanku
ٱلَّذِى
yang
يُحْىِۦ
Dia menghidupkan
وَيُمِيتُ
dan Dia mematikan
قَالَ
berkata
أَنَا۠
saya
أُحْىِۦ
saya menghidupkan
وَأُمِيتُ
dan saya mematikan
قَالَ
berkata
إِبْرَٰهِۦمُ
Ibrahim
فَإِنَّ
maka sesungguhnya
ٱللَّهَ
Allah
يَأْتِى
mendatangkan/menerbitkan
بِٱلشَّمْسِ
dengan matahari
مِنَ
dari
ٱلْمَشْرِقِ
timur
فَأْتِ
maka datang
بِهَا
dengannya
مِنَ
dari
ٱلْمَغْرِبِ
barat
فَبُهِتَ
maka kehilangan akal
ٱلَّذِى
orang yang
كَفَرَ
kafir
وَٱللَّهُ
dan Allah
لَا
tidak
يَهْدِى
Dia memberi petunjuk
ٱلْقَوْمَ
kaum
ٱلظَّٰلِمِينَ
orang-orang yang dzalim

alam tara ilaa alladzii haajja ibraahiima fii rabbihi an aataahu allaahu almulka idz qaala ibraahiimu rabbiya alladzii yuhyii wayumiitu qaala anaa uhyii waumiitu qaala ibraahiimu fa-inna allaaha ya/tii bialsysyamsi mina almasyriqi fa/ti bihaa mina almaghribi fabuhita alladzii kafara waallaahu laa yahdii alqawma alzhzhaalimiina
258. Apakah kamu tidak memperhatikan orang [163] yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata: "Saya dapat menghidupkan dan mematikan [164])." Ibrahim berkata: "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

[163] Yaitu Namrudz dari Babilonia.

[164] Maksudnya raja Namrudz dengan "menghidupkan" ialah membiarkan hidup, dan yang dimaksudnya dengan "mematikan" ialah membunuh. Perkataan itu untuk mengejek Nabi Ibrahim a.s.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 259
أَوْ
atau
كَٱلَّذِى
seperti orang yang
مَرَّ
melalui
عَلَىٰ
atas
قَرْيَةٍ
suatu negeri
وَهِىَ
dan (negeri) itu
خَاوِيَةٌ
roboh
عَلَىٰ
atas
عُرُوشِهَا
atap-atapnya
قَالَ
ia berkata
أَنَّىٰ
bagaimana
يُحْىِۦ
menghidupkan
هَٰذِهِ
(negeri) ini
ٱللَّهُ
Allah
بَعْدَ
sesudah
مَوْتِهَا
matinya
فَأَمَاتَهُ
maka mematikannya
ٱللَّهُ
Allah
مِا۟ئَةَ
seratus
عَامٍ
tahun
ثُمَّ
kemudian
بَعَثَهُۥ
Dia menghidupkannya kembali
قَالَ
Dia berkata
كَمْ
berapa (lama)
لَبِثْتَ
kamu tinggal
قَالَ
ia berkata
لَبِثْتُ
saya tinggal
يَوْمًا
sehari
أَوْ
atau
بَعْضَ
setengah
يَوْمٍ
hari
قَالَ
Dia berfirman
بَل
bahkan/tetapi
لَّبِثْتَ
kamu tinggal
مِا۟ئَةَ
seratus
عَامٍ
tahun
فَٱنظُرْ
maka lihatlah
إِلَىٰ
kepada
طَعَامِكَ
makananmu
وَشَرَابِكَ
dan minumanmu
لَمْ
tidak
يَتَسَنَّهْ
berubah
وَٱنظُرْ
dan lihatlah
إِلَىٰ
kepada
حِمَارِكَ
keledai kamu
وَلِنَجْعَلَكَ
dan Kami akan jadikan kamu
ءَايَةً
tanda/kekuasaan
لِّلنَّاسِ
bagi manusia
وَٱنظُرْ
dan lihatlah
إِلَى
kepada
ٱلْعِظَامِ
tulang belulang
كَيْفَ
bagaimana
نُنشِزُهَا
Kami menyusunnya kembali
ثُمَّ
kemudian
نَكْسُوهَا
Kami membungkusnya
لَحْمًا
daging
فَلَمَّا
maka tatkala
تَبَيَّنَ
telah nyata
لَهُۥ
kepadanya
قَالَ
ia berkata
أَعْلَمُ
saya mengetahui
أَنَّ
bahwasanya
ٱللَّهَ
Allah
عَلَىٰ
atas
كُلِّ
segala
شَىْءٍ
sesuatu
قَدِيرٌ
Maha Kuasa

aw kaalladzii marra 'alaa qaryatin wahiya khaawiyatun 'alaa 'uruusyihaa qaala annaa yuhyii haadzihi allaahu ba'da mawtihaa fa-amaatahu allaahu mi-ata 'aamin tsumma ba'atsahu qaala kam labitsta qaala labitstu yawman aw ba'dha yawmin qaala bal labitsta mi-ata 'aamin faunzhur ilaa tha'aamika wasyaraabika lam yatasannah waunzhur ilaa himaarika walinaj'alaka aayatan lilnnaasi waunzhur ilaa al'izhaami kayfa nunsyizuhaa tsumma naksuuhaa lahman falammaa tabayyana lahu qaala a'lamu anna allaaha 'alaa kulli syay-in qadiirun
259. Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?" Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: "Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?" Ia menjawab: "Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari." Allah berfirman: "Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging." Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 260
وَإِذْ
dan ketika
قَالَ
berkata
إِبْرَٰهِۦمُ
Ibrahim
رَبِّ
ya Tuhanku
أَرِنِى
perlihatkan kepadaku
كَيْفَ
bagaimana
تُحْىِ
Engkau menghidupkan
ٱلْمَوْتَىٰ
orang-orang mati
قَالَ
Dia berfirman
أَوَلَمْ
apakah tidak
تُؤْمِن
kamu percaya
قَالَ
ia berkata
بَلَىٰ
ya
وَلَٰكِن
akan tetapi
لِّيَطْمَئِنَّ
agar menentramkan
قَلْبِى
hatiku
قَالَ
Dia berfirman
فَخُذْ
maka ambillah
أَرْبَعَةً
empat
مِّنَ
dari
ٱلطَّيْرِ
burung
فَصُرْهُنَّ
lalu jinakkan/potong-potonglah dari mereka
إِلَيْكَ
kepadamu
ثُمَّ
kemudian
ٱجْعَلْ
jadikan/letakkan
عَلَىٰ
diatas
كُلِّ
tiap-tiap
جَبَلٍ
bukit
مِّنْهُنَّ
daripadanya
جُزْءًا
(tiap) bagian
ثُمَّ
kemudian
ٱدْعُهُنَّ
panggillah dia
يَأْتِينَكَ
niscaya dia akan datang kepadamu
سَعْيًا
segera
وَٱعْلَمْ
dan ketahuilah
أَنَّ
sesungguhnya
ٱللَّهَ
Allah
عَزِيزٌ
Maha Perkasa
حَكِيمٌ
Maha Bijaksana

wa-idz qaala ibraahiimu rabbi arinii kayfa tuhyii almawtaa qaala awa lam tu/min qaala balaa walaakin liyathma-inna qalbii qaala fakhudz arba'atan mina alththhayri fashurhunna ilayka tsumma ij'al 'alaa kulli jabalin minhunna juz-an tsumma ud'uhunna ya/tiinaka sa'yan wai'lam anna allaaha 'aziizun hakiimun
260. Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati." Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu ?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah [165] semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan di atas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera." Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

[165] Pendapat di atas adalah menurut At-Thabari dan Ibnu Katsir, sedang menurut Abu Muslim Al Ashfahani pengertian ayat di atas bahwa Allah memberi penjelasan kepada Nabi Ibrahim a.s. tentang cara Dia menghidupkan orang-orang yang mati. Disuruh-Nya Nabi Ibrahim a.s. mengambil empat ekor burung lalu memeliharanya dan menjinakkannya hingga burung itu dapat datang seketika, bilamana dipanggil. Kemudian, burung-burung yang sudah pandai itu, diletakkan di atas tiap-tiap bukit seekor, lalu burung-burung itu dipanggil dengan satu tepukan/seruan, niscaya burung-burung itu akan datang dengan segera, walaupun tempatnya terpisah-pisah dan berjauhan. Maka demikian pula Allah menghidupkan orang-orang yang mati yang tersebar di mana-mana, dengan satu kalimat cipta "hiduplah kamu semua" pastilah mereka itu hidup kembali. Jadi menurut Abu Muslim sighat amr (bentuk kata perintah) dalam ayat ini, pengertiannya khabar (bentuk berita) sebagai cara penjelasan. Pendapat beliau ini dianut pula oleh Ar Razy dan Rasyid Ridha.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Al-Quran - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger