| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
waaaminuu bimaa anzaltu mushaddiqan limaa ma'akum walaa takuunuu awwala kaafirin bihi walaa tasytaruu bi-aayaatii tsamanan qaliilan wa-iyyaaya faittaquuni | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
41. Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al-Qur'an) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
walaa talbisuu alhaqqa bialbaathili wataktumuu alhaqqa wa-antum ta'lamuuna | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
42. Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan
janganlah kamu sembunyikan yang hak itu [43], sedang kamu mengetahui. [43] Di antara yang mereka sembunyikan itu ialah: Tuhan akan mengutus seorang Nabi dari keturunan Ismail yang akan membangun umat yang besar di belakang hari, yaitu Nabi Muhammad SAW | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
wa-aqiimuu alshshalaata waaatuu alzzakaata wairka'uu ma'a alrraaki'iina | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
43. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku' [44] [44] Yang dimaksud ialah: shalat berjama'ah dan dapat pula diartikan: Tunduklah kepada perintah-perintah Allah bersama-sama orang-orang yang tunduk. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
ata/muruuna alnnaasa bialbirri watansawna anfusakum wa-antum tatluuna alkitaaba afalaa ta'qiluuna | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
44. Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir? | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
waista'iinuu bialshshabri waalshshalaati wa-innahaa lakabiiratun illaa 'alaa alkhaasyi'iina | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
45. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
alladziina yazhunnuuna annahum mulaaquu rabbihim wa-annahum ilayhi raaji'uuna | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
46. (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
yaa banii israa-iila udzkuruu ni'matiya allatii an'amtu 'alaykum wa-annii fadhdhaltukum 'alaa al'aalamiina | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
47. Hai Bani Israil, ingatlah akan ni'mat-Ku yang telah Aku anugerahkan
kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas
segala umat [45]. [45] Bani Israil yang telah diberi rahmat oleh Allah dan dilebihkannya dari segala ummat ialah nenek moyang mereka yang berada di masa Nabi Musa a.s. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
waittaquu yawman laa tajzii nafsun 'an nafsin syay-an walaa yuqbalu minhaa syafaa'atun walaa yu/khadzu minhaa 'adlun walaa hum yunsharuuna | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
48. Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu)
seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu
pula) tidak diterima syafa'at [46] dan tebusan dari padanya, dan
tidaklah mereka akan ditolong. [46] Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfa'at bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. Syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
wa-idz najjaynaakum min aali fir'awna yasuumuunakum suu-a al'adzaabi yudzabbihuuna abnaa-akum wayastahyuuna nisaa-akum wafii dzaalikum balaaun min rabbikum 'azhiimun | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
49. Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
wa-idz faraqnaa bikumu albahra fa-anjaynaakum wa-aghraqnaa aala fir'awna wa-antum tanzhuruuna | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
50. Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami
selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya
sedang kamu sendiri menyaksikan [47]. [47] Waktu Nabi Musa a.s. membawa Bani Israil ke luar dari negeri Mesir menuju Palestina dan dikejar oleh Fir'aun, mereka harus melalui laut Merah sebelah Utara. Maka Tuhan memerintahkan kepada Musa memukul laut itu dengan tongkatnya. Perintah itu dilaksanakan oleh Musa hingga belahlah laut itu dan terbentanglah jalan raya ditengah-tengahnya dan Musa melalui jalan itu sampai selamatlah ia dan kaumnya ke seberang. Sedang Fir'aun dan pengikut-pengikutnya melalui jalan itu pula, tetapi di waktu mereka berada di tengah-tengah laut, kembalilah laut itu sebagaimana biasa, lalu tenggelamlah mereka. |
Latest Post
Surat
Surat Al-Baqarah, Ayat 41 - 50
Labels:
Surat
Surat
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 31
وَعَلَّمَ
dan Dia mengajarkan
ءَادَمَ
Adam
ٱلْأَسْمَآءَ
nama-nama
كُلَّهَا
seluruhnya
ثُمَّ
kemudian
عَرَضَهُمْ
Dia mengemukakannya
عَلَى
atas/kepada
ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ
Malaikat
فَقَالَ
maka Dia berfirman
أَنۢبِـُٔونِى
terangkan kepadaKu
بِأَسْمَآءِ
dengan nama-nama
هَٰٓؤُلَآءِ
ini semua
إِن
jika
كُنتُمْ
kamu adalah
صَٰدِقِينَ
orang-orang yang benar
wa'allama aadama al-asmaa-a kullahaa tsumma 'aradhahum 'alaa almalaa-ikati faqaala anbi-uunii bi-asmaa-i haaulaa-i in kuntum shaadiqiina
31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 32
قَالُوا۟
mereka berkata
سُبْحَٰنَكَ
Maha Suci Engkau
لَا
tidak ada
عِلْمَ
pengetahuan
لَنَآ
bagi kami
إِلَّا
kecuali
مَا
apa
عَلَّمْتَنَآ
Engkau ajarkan kepada kami
إِنَّكَ
sesungguhnya Engkau
أَنتَ
Engkau
ٱلْعَلِيمُ
Maha Mengetahui
ٱلْحَكِيمُ
Maha Bijaksana
qaaluu subhaanaka laa 'ilma lanaa illaa maa 'allamtanaa innaka anta al'aliimu alhakiimu
32. Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana [35]."
[35] Sebenarnya terjemahan "Hakim" dengan "Maha Bijaksana" kurang tepat, karena arti "Hakim" ialah: yang mempunyai hikmah. Hikmah ialah penciptaan dan penggunaan sesuatu sesuai dengan sifat, guna dan faedahnya. Di sini diartikan dengan "Maha Bijaksana" karena dianggap arti tersebut hampir mendekati arti "Hakim".
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 33
قَالَ
Dia berfirman
يَٰٓـَٔادَمُ
????
أَنۢبِئْهُم
terangkan kepada mereka
بِأَسْمَآئِهِمْ
dengan nama-namanya(benda ini
فَلَمَّآ
maka setelah
أَنۢبَأَهُم
ia menerangkan kepada mereka
بِأَسْمَآئِهِمْ
dengan nama-namanya(benda ini)
قَالَ
Dia berfirman
أَلَمْ
bukankah
أَقُل
Aku katakan
لَّكُمْ
kepadamu
إِنِّىٓ
sesungguhnya Aku
أَعْلَمُ
Aku mengetahui
غَيْبَ
kegaiban
ٱلسَّمَٰوَٰتِ
langit
وَٱلْأَرْضِ
dan bumi
وَأَعْلَمُ
dan Aku mengetahui
مَا
apa
تُبْدُونَ
kamu lahirkan
وَمَا
dan apa
كُنتُمْ
kamu adalah
تَكْتُمُونَ
kamu sembunyikan
qaala yaa aadamu anbi/hum bi-asmaa-ihim falammaa anba-ahum bi-asmaa-ihim qaala alam aqul lakum innii a'lamu ghayba alssamaawaati waal-ardhi wa-a'lamu maa tubduuna wamaa kuntum taktumuuna
33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan ?"
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 34
وَإِذْ
dan ketika
قُلْنَا
Kami berfirman
لِلْمَلَٰٓئِكَةِ
kepada Malaikat
ٱسْجُدُوا۟
sujudlah
لِءَادَمَ
kepada Adam
فَسَجَدُوٓا۟
maka mereka sujud
إِلَّآ
kecuali
إِبْلِيسَ
iblis
أَبَىٰ
ia enggan
وَٱسْتَكْبَرَ
dan ia sombong
وَكَانَ
dan ia adalah
مِنَ
dari
ٱلْكَٰفِرِينَ
orang-orang kafir
wa-idz qulnaa lilmalaa-ikati usjuduu li-aadama fasajaduu illaa ibliisa abaa waistakbara wakaana mina alkaafiriina
34. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah [36] kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.
[36] Sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 35
وَقُلْنَا
dan Kami berfirman
يَٰٓـَٔادَمُ
????
ٱسْكُنْ
tinggallah/diamilah
أَنتَ
kamu
وَزَوْجُكَ
dan isterimu
ٱلْجَنَّةَ
surga
وَكُلَا
dan makanlah kamu berdua
مِنْهَا
daripadanya (makanan surga)
رَغَدًا
(hingga) puas/senang
حَيْثُ
sebagaimana
شِئْتُمَا
kamu berdua sukai
وَلَا
dan janganlah
تَقْرَبَا
kamu mendekati
هَٰذِهِ
ini
ٱلشَّجَرَةَ
pohon
فَتَكُونَا
maka kamu berdua adalah
مِنَ
dari/termasuk
ٱلظَّٰلِمِينَ
orang-orang yang dzalim
waqulnaa yaa aadamu uskun anta wazawjuka aljannata wakulaa minhaa raghadan haytsu syi/tumaa walaa taqrabaa haadzihi alsysyajarata fatakuunaa mina alzhzhaalimiina
35. Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini [37], yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.
[37] Pohon yang dilarang Allah mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al-Qur'an dan Hadist tidak menerangkannya. Ada yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam surat Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 36
فَأَزَلَّهُمَا
maka menggelincirkan keduanya
ٱلشَّيْطَٰنُ
syaitan
عَنْهَا
daripadanya (surga)
فَأَخْرَجَهُمَا
maka (Allah) mengeluarkan keduanya
مِمَّا
dari apa
كَانَا
adalah keduanya
فِيهِ
di dalamnya
وَقُلْنَا
dan Kami berfirman
ٱهْبِطُوا۟
turunlah/pergilah kamu
بَعْضُكُمْ
sebagian kamu
لِبَعْضٍ
bagi sebagian lain
عَدُوٌّ
menjadi musuh
وَلَكُمْ
dan bagimu
فِى
di
ٱلْأَرْضِ
bumi
مُسْتَقَرٌّ
tempat menetap
وَمَتَٰعٌ
dan kesenangan
إِلَىٰ
sampai/hingga
حِينٍ
waktu tertentu
fa-azallahumaa alsysyaythaanu 'anhaa fa-akhrajahumaa mimmaa kaanaa fiihi waqulnaa ihbithuu ba'dhukum liba'dhin 'aduwwun walakum fii al-ardhi mustaqarrun wamataa'un ilaa hiinin
36. Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu [38] dan dikeluarkan dari keadaan semula [39] dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan."
[38] Adam dan Hawa dengan tipu daya syaitan memakan buah pohon yang dilarang itu, yang mengakibatkan keduanya keluar dari surga, dan Allah menyuruh mereka turun ke dunia. Yang dimaksud dengan syaitan di sini ialah Iblis yang disebut dalam ayat 34 surat Al Baqarah di atas.
[39] Maksud keadaan semula ialah keni'matan, kemewahan dan kemuliaan hidup dalam surga.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 37
فَتَلَقَّىٰٓ
maka menerima
ءَادَمُ
Adam
مِن
dari
رَّبِّهِۦ
Tuhannya
كَلِمَٰتٍ
kalimat
فَتَابَ
maka Dia menerima taubat
عَلَيْهِ
atasnya
إِنَّهُۥ
sesungguhnya Dia
هُوَ
Dia
ٱلتَّوَّابُ
Maha Penerima Taubat
ٱلرَّحِيمُ
Maha Penyayang
fatalaqqaa aadamu min rabbihi kalimaatin fataaba 'alayhi innahu huwa alttawwaabu alrrahiimu
37. Kemudian Adam menerima beberapa kalimat [40] dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
[40] Tentang beberapa kalimat (ajaran-ajaran) dari Tuhan yang diterima oleh Adam sebahagian ahli tafsir mengartikannya dengan kata-kata untuk bertaubat.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 38
قُلْنَا
Kami berfirman
ٱهْبِطُوا۟
turunlah kamu
مِنْهَا
daripadanya (surga)
جَمِيعًا
semuanya
فَإِمَّا
maka jika
يَأْتِيَنَّكُم
sungguh datang kepadamu
مِّنِّى
daripadaKu
هُدًى
petunjuk
فَمَن
maka barang siapa
تَبِعَ
mengikuti
هُدَاىَ
petunjukKu
فَلَا
maka tidak
خَوْفٌ
takut
عَلَيْهِمْ
atas mereka
وَلَا
dan tidak
هُمْ
mereka
يَحْزَنُونَ
mereka berduka cita
qulnaa ihbithuu minhaa jamii'an fa-immaa ya/tiyannakum minnii hudan faman tabi'a hudaaya falaa khawfun 'alayhim walaa hum yahzanuuna
38. Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 39
وَٱلَّذِينَ
dan orang-orang yang
كَفَرُوا۟
(mereka) kafir
وَكَذَّبُوا۟
dan mereka mendustakan
بِـَٔايَٰتِنَآ
dengan ayat-ayat Kami
أُو۟لَٰٓئِكَ
mereka itulah
أَصْحَٰبُ
penghuni
ٱلنَّارِ
neraka
هُمْ
mereka
فِيهَا
didalamnya
خَٰلِدُونَ
kekal
waalladziina kafaruu wakadzdzabuu bi-aayaatinaa ulaa-ika ash-haabu alnnaari hum fiihaa khaaliduuna
39. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 40
يَٰبَنِىٓ
Wahai keturunan
إِسْرَٰٓءِيلَ
Israil
ٱذْكُرُوا۟
ingatlah
نِعْمَتِىَ
nikmatKu
ٱلَّتِىٓ
yang
أَنْعَمْتُ
Aku telah anugerahkan
عَلَيْكُمْ
atas kamu
وَأَوْفُوا۟
dan penuhilah olehmu
بِعَهْدِىٓ
dengan janji kepadaKu
أُوفِ
Aku penuhi
بِعَهْدِكُمْ
dengan janji kepadamu
وَإِيَّٰىَ
dan kepadaKulah
فَٱرْهَبُونِ
kamu harus tunduk
yaa banii israa-iila udzkuruu ni'matiya allatii an'amtu 'alaykum wa-awfuu bi'ahdii uufi bi'ahdikum wa-iyyaaya fairhabuuni
40. Hai Bani Israil [41], ingatlah akan ni'mat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku [42], niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk).
[41] Israil adalah sebutan bagi Nabi Ya'qub. Bani Israil adalah turunan Nabi Ya'qub; sekarang terkenal dengan bangsa Yahudi.
[42] Janji Bani Israil kepada Tuhan ialah: bahwa mereka akan menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, serta beriman kepada Rasul-Rasul-nya di antaranya Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang tersebut di dalam Taurat.
Surat Al-Baqarah, Ayat 31 - 40
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 31
وَعَلَّمَ
dan Dia mengajarkan
ءَادَمَ
Adam
ٱلْأَسْمَآءَ
nama-nama
كُلَّهَا
seluruhnya
ثُمَّ
kemudian
عَرَضَهُمْ
Dia mengemukakannya
عَلَى
atas/kepada
ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ
Malaikat
فَقَالَ
maka Dia berfirman
أَنۢبِـُٔونِى
terangkan kepadaKu
بِأَسْمَآءِ
dengan nama-nama
هَٰٓؤُلَآءِ
ini semua
إِن
jika
كُنتُمْ
kamu adalah
صَٰدِقِينَ
orang-orang yang benar
wa'allama aadama al-asmaa-a kullahaa tsumma 'aradhahum 'alaa almalaa-ikati faqaala anbi-uunii bi-asmaa-i haaulaa-i in kuntum shaadiqiina
31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 32
قَالُوا۟
mereka berkata
سُبْحَٰنَكَ
Maha Suci Engkau
لَا
tidak ada
عِلْمَ
pengetahuan
لَنَآ
bagi kami
إِلَّا
kecuali
مَا
apa
عَلَّمْتَنَآ
Engkau ajarkan kepada kami
إِنَّكَ
sesungguhnya Engkau
أَنتَ
Engkau
ٱلْعَلِيمُ
Maha Mengetahui
ٱلْحَكِيمُ
Maha Bijaksana
qaaluu subhaanaka laa 'ilma lanaa illaa maa 'allamtanaa innaka anta al'aliimu alhakiimu
32. Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana [35]."
[35] Sebenarnya terjemahan "Hakim" dengan "Maha Bijaksana" kurang tepat, karena arti "Hakim" ialah: yang mempunyai hikmah. Hikmah ialah penciptaan dan penggunaan sesuatu sesuai dengan sifat, guna dan faedahnya. Di sini diartikan dengan "Maha Bijaksana" karena dianggap arti tersebut hampir mendekati arti "Hakim".
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 33
قَالَ
Dia berfirman
يَٰٓـَٔادَمُ
????
أَنۢبِئْهُم
terangkan kepada mereka
بِأَسْمَآئِهِمْ
dengan nama-namanya(benda ini
فَلَمَّآ
maka setelah
أَنۢبَأَهُم
ia menerangkan kepada mereka
بِأَسْمَآئِهِمْ
dengan nama-namanya(benda ini)
قَالَ
Dia berfirman
أَلَمْ
bukankah
أَقُل
Aku katakan
لَّكُمْ
kepadamu
إِنِّىٓ
sesungguhnya Aku
أَعْلَمُ
Aku mengetahui
غَيْبَ
kegaiban
ٱلسَّمَٰوَٰتِ
langit
وَٱلْأَرْضِ
dan bumi
وَأَعْلَمُ
dan Aku mengetahui
مَا
apa
تُبْدُونَ
kamu lahirkan
وَمَا
dan apa
كُنتُمْ
kamu adalah
تَكْتُمُونَ
kamu sembunyikan
qaala yaa aadamu anbi/hum bi-asmaa-ihim falammaa anba-ahum bi-asmaa-ihim qaala alam aqul lakum innii a'lamu ghayba alssamaawaati waal-ardhi wa-a'lamu maa tubduuna wamaa kuntum taktumuuna
33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan ?"
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 34
وَإِذْ
dan ketika
قُلْنَا
Kami berfirman
لِلْمَلَٰٓئِكَةِ
kepada Malaikat
ٱسْجُدُوا۟
sujudlah
لِءَادَمَ
kepada Adam
فَسَجَدُوٓا۟
maka mereka sujud
إِلَّآ
kecuali
إِبْلِيسَ
iblis
أَبَىٰ
ia enggan
وَٱسْتَكْبَرَ
dan ia sombong
وَكَانَ
dan ia adalah
مِنَ
dari
ٱلْكَٰفِرِينَ
orang-orang kafir
wa-idz qulnaa lilmalaa-ikati usjuduu li-aadama fasajaduu illaa ibliisa abaa waistakbara wakaana mina alkaafiriina
34. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah [36] kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.
[36] Sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 35
وَقُلْنَا
dan Kami berfirman
يَٰٓـَٔادَمُ
????
ٱسْكُنْ
tinggallah/diamilah
أَنتَ
kamu
وَزَوْجُكَ
dan isterimu
ٱلْجَنَّةَ
surga
وَكُلَا
dan makanlah kamu berdua
مِنْهَا
daripadanya (makanan surga)
رَغَدًا
(hingga) puas/senang
حَيْثُ
sebagaimana
شِئْتُمَا
kamu berdua sukai
وَلَا
dan janganlah
تَقْرَبَا
kamu mendekati
هَٰذِهِ
ini
ٱلشَّجَرَةَ
pohon
فَتَكُونَا
maka kamu berdua adalah
مِنَ
dari/termasuk
ٱلظَّٰلِمِينَ
orang-orang yang dzalim
waqulnaa yaa aadamu uskun anta wazawjuka aljannata wakulaa minhaa raghadan haytsu syi/tumaa walaa taqrabaa haadzihi alsysyajarata fatakuunaa mina alzhzhaalimiina
35. Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini [37], yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.
[37] Pohon yang dilarang Allah mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al-Qur'an dan Hadist tidak menerangkannya. Ada yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam surat Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 36
فَأَزَلَّهُمَا
maka menggelincirkan keduanya
ٱلشَّيْطَٰنُ
syaitan
عَنْهَا
daripadanya (surga)
فَأَخْرَجَهُمَا
maka (Allah) mengeluarkan keduanya
مِمَّا
dari apa
كَانَا
adalah keduanya
فِيهِ
di dalamnya
وَقُلْنَا
dan Kami berfirman
ٱهْبِطُوا۟
turunlah/pergilah kamu
بَعْضُكُمْ
sebagian kamu
لِبَعْضٍ
bagi sebagian lain
عَدُوٌّ
menjadi musuh
وَلَكُمْ
dan bagimu
فِى
di
ٱلْأَرْضِ
bumi
مُسْتَقَرٌّ
tempat menetap
وَمَتَٰعٌ
dan kesenangan
إِلَىٰ
sampai/hingga
حِينٍ
waktu tertentu
fa-azallahumaa alsysyaythaanu 'anhaa fa-akhrajahumaa mimmaa kaanaa fiihi waqulnaa ihbithuu ba'dhukum liba'dhin 'aduwwun walakum fii al-ardhi mustaqarrun wamataa'un ilaa hiinin
36. Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu [38] dan dikeluarkan dari keadaan semula [39] dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan."
[38] Adam dan Hawa dengan tipu daya syaitan memakan buah pohon yang dilarang itu, yang mengakibatkan keduanya keluar dari surga, dan Allah menyuruh mereka turun ke dunia. Yang dimaksud dengan syaitan di sini ialah Iblis yang disebut dalam ayat 34 surat Al Baqarah di atas.
[39] Maksud keadaan semula ialah keni'matan, kemewahan dan kemuliaan hidup dalam surga.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 37
فَتَلَقَّىٰٓ
maka menerima
ءَادَمُ
Adam
مِن
dari
رَّبِّهِۦ
Tuhannya
كَلِمَٰتٍ
kalimat
فَتَابَ
maka Dia menerima taubat
عَلَيْهِ
atasnya
إِنَّهُۥ
sesungguhnya Dia
هُوَ
Dia
ٱلتَّوَّابُ
Maha Penerima Taubat
ٱلرَّحِيمُ
Maha Penyayang
fatalaqqaa aadamu min rabbihi kalimaatin fataaba 'alayhi innahu huwa alttawwaabu alrrahiimu
37. Kemudian Adam menerima beberapa kalimat [40] dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
[40] Tentang beberapa kalimat (ajaran-ajaran) dari Tuhan yang diterima oleh Adam sebahagian ahli tafsir mengartikannya dengan kata-kata untuk bertaubat.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 38
قُلْنَا
Kami berfirman
ٱهْبِطُوا۟
turunlah kamu
مِنْهَا
daripadanya (surga)
جَمِيعًا
semuanya
فَإِمَّا
maka jika
يَأْتِيَنَّكُم
sungguh datang kepadamu
مِّنِّى
daripadaKu
هُدًى
petunjuk
فَمَن
maka barang siapa
تَبِعَ
mengikuti
هُدَاىَ
petunjukKu
فَلَا
maka tidak
خَوْفٌ
takut
عَلَيْهِمْ
atas mereka
وَلَا
dan tidak
هُمْ
mereka
يَحْزَنُونَ
mereka berduka cita
qulnaa ihbithuu minhaa jamii'an fa-immaa ya/tiyannakum minnii hudan faman tabi'a hudaaya falaa khawfun 'alayhim walaa hum yahzanuuna
38. Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 39
وَٱلَّذِينَ
dan orang-orang yang
كَفَرُوا۟
(mereka) kafir
وَكَذَّبُوا۟
dan mereka mendustakan
بِـَٔايَٰتِنَآ
dengan ayat-ayat Kami
أُو۟لَٰٓئِكَ
mereka itulah
أَصْحَٰبُ
penghuni
ٱلنَّارِ
neraka
هُمْ
mereka
فِيهَا
didalamnya
خَٰلِدُونَ
kekal
waalladziina kafaruu wakadzdzabuu bi-aayaatinaa ulaa-ika ash-haabu alnnaari hum fiihaa khaaliduuna
39. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 40
يَٰبَنِىٓ
Wahai keturunan
إِسْرَٰٓءِيلَ
Israil
ٱذْكُرُوا۟
ingatlah
نِعْمَتِىَ
nikmatKu
ٱلَّتِىٓ
yang
أَنْعَمْتُ
Aku telah anugerahkan
عَلَيْكُمْ
atas kamu
وَأَوْفُوا۟
dan penuhilah olehmu
بِعَهْدِىٓ
dengan janji kepadaKu
أُوفِ
Aku penuhi
بِعَهْدِكُمْ
dengan janji kepadamu
وَإِيَّٰىَ
dan kepadaKulah
فَٱرْهَبُونِ
kamu harus tunduk
yaa banii israa-iila udzkuruu ni'matiya allatii an'amtu 'alaykum wa-awfuu bi'ahdii uufi bi'ahdikum wa-iyyaaya fairhabuuni
40. Hai Bani Israil [41], ingatlah akan ni'mat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku [42], niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk).
[41] Israil adalah sebutan bagi Nabi Ya'qub. Bani Israil adalah turunan Nabi Ya'qub; sekarang terkenal dengan bangsa Yahudi.
[42] Janji Bani Israil kepada Tuhan ialah: bahwa mereka akan menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, serta beriman kepada Rasul-Rasul-nya di antaranya Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang tersebut di dalam Taurat.
Labels:
Surat
Surat
An-Nissa - Wanita
An-Nisaa, 176 ayat
An-Nisaa, (Wanita) 176 ayat
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
yaa ayyuhaa alnnaasu ittaquu rabbakumu alladzii khalaqakum min nafsin waahidatin wakhalaqa minhaa zawjahaa wabatstsa minhumaa rijaalan katsiiran wanisaa-an waittaquu allaaha alladzii tasaa-aluuna bihi waal-arhaama inna allaaha kaana 'alaykum raqiiban | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah
menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya [263] Allah
menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang
biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada
Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama
lain [264], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah
selalu menjaga dan mengawasi kamu. [263] Maksud 'dari padanya' menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. Di samping itu ada pula yang menafsirkan 'dari padanya' ialah dari unsur yang serupa ya'ni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan. [264] Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :"As aluka billah" artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
waaatuu alyataamaa amwaalahum walaa tatabaddaluu alkhabiitsa bialththhayyibi walaa ta/kuluu amwaalahum ilaa amwaalikum innahu kaana huuban kabiiraan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2. Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
wa-in khiftum allaa tuqsithuu fii alyataamaa fainkihuu maa thaaba lakum mina alnnisaa-i matsnaa watsulaatsa warubaa'a fa-in khiftum allaa ta'diluu fawaahidatan aw maa malakat aymaanukum dzaalika adnaa allaa ta'uuluu | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3. Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak)
perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah
wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian
jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil [265], maka (kawinilah)
seorang saja [266], atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu
adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. [265] Berlaku adil ialah perlakuan yang adil dalam meladeni isteri seperti pakaian, tempat, giliran dan lain-lain yang bersifat lahiriyah. [266] Islam memperbolehkan poligami dengan syarat-syarat tertentu. Sebelum turun ayat ini poligami sudah ada, dan pernah pula dijalankan oleh para Nabi sebelum Nabi Muhammad SAW Ayat ini membatasi poligami sampai empat orang saja. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
waaatuu alnnisaa-a shaduqaatihinna nihlatan fa-in thibna lakum 'an syay-in minhu nafsan fakuluuhu hanii-an marii-aan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
4. Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai
pemberian dengan penuh kerelaan [267]. Kemudian jika mereka menyerahkan
kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka
makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik
akibatnya. [267] Pemberian itu ialah maskawin yang besar kecilnya ditetapkan atas persetujuan kedua pihak, karena pemberian itu harus dilakukan dengan ikhlas. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
walaa tu/tuu alssufahaa-a amwaalakumu allatii ja'ala allaahu lakum qiyaaman waurzuquuhum fiihaa wauksuuhum waquuluu lahum qawlan ma'ruufaan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
5. Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna
akalnya [268], harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan
Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari
hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik. [268] Orang yang belum sempurna akalnya ialah anak yatim yang belum balig atau orang dewasa yang tidak dapat mengatur harta bendanya. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
waibtaluu alyataamaa hattaa idzaa balaghuu alnnikaaha fa-in aanastum minhum rusydan faidfa'uu ilayhim amwaalahum walaa ta/kuluuhaa israafan wabidaaran an yakbaruu waman kaana ghaniyyan falyasta'fif waman kaana faqiiran falya/kul bialma'ruufi fa-idzaa dafa'tum ilayhim amwaalahum fa-asyhiduu 'alayhim wakafaa biallaahi hasiibaan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
6. Dan ujilah [269] anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk
kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai
memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. Dan
janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan
(janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa.
Barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan
diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barangsiapa yang miskin,
maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut. Kemudian apabila
kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan
saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi mereka. Dan cukuplah Allah
sebagai Pengawas (atas persaksian itu). [269] Yakni : mengadakan penyelidikan terhadap mereka tentang keagamaan, usaha-usaha mereka, kelakuan dan lain-lain sampai diketahui bahwa anak itu dapat dipercayai. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
lilrrijaali nashiibun mimmaa taraka alwaalidaani waal-aqrabuuna walilnnisaa-i nashiibun mimmaa taraka alwaalidaani waal-aqrabuuna mimmaa qalla minhu aw katsura nashiiban mafruudaan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
7. Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SEBAB TURUNNYA AYAT:
Abu Syaikh dan oleh Ibnu Hibban mengetengahkan dalam Kitabul Faraaidh
dari jalur Kalbi dari Abu Saleh dari Ibnu Abbas, "Orang-orang jahiliah
biasanya tidak mewariskan harta kepada kaum wanita dan anak laki-laki
yang masih kecil sebelum balig. Kebetulan seorang laki-laki Ansar
bernama Aus bin Tsabit mati meninggalkan dua orang anak perempuan dan
seorang anak laki-laki yang masih kecil. Maka datanglah dua orang
saudara sepupu mereka yang bernama Khalid dan yang menjadi ashabah, lalu
mengambil semua harta itu. Maka datanglah istrinya, menemui Rasulullah
saw. lalu menceritakan hal itu kepadanya. Jawabnya, 'Saya belum tahu apa
yang harus saya katakan', maka turunlah ayat, 'Bagi laki-laki ada hak
dari harta peninggalan ibu bapak...' sampai akhir ayat." (Q.S. An-Nisa
7)
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
wa-idzaa hadhara alqismata uluu alqurbaa waalyataamaa waalmasaakiinu faurzuquuhum minhu waquuluu lahum qawlan ma'ruufaan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
8. Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat [270], anak yatim
dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu [271] (sekedarnya)
dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik. [270] Kerabat di sini maksudnya : kerabat yang tidak mempunyai hak warisan dari harta benda pusaka. [271] Pemberian sekedarnya itu tidak boleh lebih dari sepertiga harta warisan. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
walyakhsya alladziina law tarakuu min khalfihim dzurriyyatan dhi'aafan khaafuu 'alayhim falyattaquu allaaha walyaquuluu qawlan sadiidaan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
9. Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
inna alladziina ya/kuluuna amwaala alyataamaa zhulman innamaa ya/kuluuna fii buthuunihim naaran wasayashlawna sa'iiraan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
10. Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). |
Labels:
Surat