Featured Post Today
Latest Post

Surat Al-Baqarah, Ayat 41 - 50


286 ayat - Sapi Betina

 Download MP3 Surat Al-Baqarah



surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 41
وَءَامِنُوا۟
dan berimanlah kamu
بِمَآ
dengan apa
أَنزَلْتُ
telah Aku turunkan
مُصَدِّقًا
yang membenarkan
لِّمَا
bagi apa
مَعَكُمْ
ada padamu
وَلَا
dan jangan
تَكُونُوٓا۟
kamu menjadi
أَوَّلَ
pertama kali
كَافِرٍۭ
kafir/ingkar
بِهِۦ
dengannya
وَلَا
dan jangan
تَشْتَرُوا۟
kamu tukar
بِـَٔايَٰتِى
dengan ayat-ayatKu
ثَمَنًا
harga
قَلِيلًا
sedikit/rendah
وَإِيَّٰىَ
dan kepadaKulah
فَٱتَّقُونِ
kamu harus bertakwa

waaaminuu bimaa anzaltu mushaddiqan limaa ma'akum walaa takuunuu awwala kaafirin bihi walaa tasytaruu bi-aayaatii tsamanan qaliilan wa-iyyaaya faittaquuni
41. Dan berimanlah kamu kepada apa yang telah Aku turunkan (Al-Qur'an) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 42
وَلَا
dan jangan
تَلْبِسُوا۟
kamu campur adukkan
ٱلْحَقَّ
hak/kebenaran
بِٱلْبَٰطِلِ
dengan yang bathil
وَتَكْتُمُوا۟
dan kamu sembunyikan
ٱلْحَقَّ
hak/kebenaran
وَأَنتُمْ
dan kamu
تَعْلَمُونَ
kamu mengetahui

walaa talbisuu alhaqqa bialbaathili wataktumuu alhaqqa wa-antum ta'lamuuna
42. Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu [43], sedang kamu mengetahui.

[43] Di antara yang mereka sembunyikan itu ialah: Tuhan akan mengutus seorang Nabi dari keturunan Ismail yang akan membangun umat yang besar di belakang hari, yaitu Nabi Muhammad SAW
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 43
وَأَقِيمُوا۟
dan dirikan olehmu
ٱلصَّلَوٰةَ
sholat
وَءَاتُوا۟
dan tunaikan
ٱلزَّكَوٰةَ
zakat
وَٱرْكَعُوا۟
dan ruku'lah kamu
مَعَ
beserta
ٱلرَّٰكِعِينَ
orang-orang yang ruku'

wa-aqiimuu alshshalaata waaatuu alzzakaata wairka'uu ma'a alrraaki'iina
43. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku' [44]

[44] Yang dimaksud ialah: shalat berjama'ah dan dapat pula diartikan: Tunduklah kepada perintah-perintah Allah bersama-sama orang-orang yang tunduk.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 44
أَتَأْمُرُونَ
mengapa kamu menyuruh
ٱلنَّاسَ
manusia
بِٱلْبِرِّ
dengan (berbuat) kebaikan
وَتَنسَوْنَ
dan kamu melupakan
أَنفُسَكُمْ
dirimu sendiri
وَأَنتُمْ
dan kamu
تَتْلُونَ
kamu membaca
ٱلْكِتَٰبَ
Al Kitab
أَفَلَا
maka tidakkah
تَعْقِلُونَ
kamu menggunakan akal

ata/muruuna alnnaasa bialbirri watansawna anfusakum wa-antum tatluuna alkitaaba afalaa ta'qiluuna
44. Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 45
وَٱسْتَعِينُوا۟
dan mohonlah kamu pertolongan
بِٱلصَّبْرِ
dengan sabar
وَٱلصَّلَوٰةِ
dan sholat
وَإِنَّهَا
dan sesungguhnya ia (sholat)
لَكَبِيرَةٌ
sungguh berat
إِلَّا
kecuali
عَلَى
atas
ٱلْخَٰشِعِينَ
orang-orang yang khusyu'

waista'iinuu bialshshabri waalshshalaati wa-innahaa lakabiiratun illaa 'alaa alkhaasyi'iina
45. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 46
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
يَظُنُّونَ
mereka menyangka
أَنَّهُم
sesungguhnya mereka
مُّلَٰقُوا۟
mereka menemui
رَبِّهِمْ
Tuhan mereka
وَأَنَّهُمْ
dan sesungguhnya mereka
إِلَيْهِ
kepadaNya
رَٰجِعُونَ
mereka kembali

alladziina yazhunnuuna annahum mulaaquu rabbihim wa-annahum ilayhi raaji'uuna
46. (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 47
يَٰبَنِىٓ
Wahai keturunan
إِسْرَٰٓءِيلَ
Israil
ٱذْكُرُوا۟
ingatlah
نِعْمَتِىَ
nikmatKu
ٱلَّتِىٓ
yang
أَنْعَمْتُ
telah Aku anugerahkan
عَلَيْكُمْ
atas kamu
وَأَنِّى
dan bahwasanya Aku
فَضَّلْتُكُمْ
Aku telah melebihkan kamu
عَلَى
atas
ٱلْعَٰلَمِينَ
seluruh umat

yaa banii israa-iila udzkuruu ni'matiya allatii an'amtu 'alaykum wa-annii fadhdhaltukum 'alaa al'aalamiina
47. Hai Bani Israil, ingatlah akan ni'mat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat [45].

[45] Bani Israil yang telah diberi rahmat oleh Allah dan dilebihkannya dari segala ummat ialah nenek moyang mereka yang berada di masa Nabi Musa a.s.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 48
وَٱتَّقُوا۟
dan peliharalah kamu
يَوْمًا
suatu hari
لَّا
tidak
تَجْزِى
dapat membela
نَفْسٌ
seseorang
عَن
dari
نَّفْسٍ
orang lain
شَيْـًٔا
sesuatu/sedikitpun
وَلَا
dan tidak
يُقْبَلُ
diterima
مِنْهَا
daripadanya
شَفَٰعَةٌ
syafa'at
وَلَا
dan tidak
يُؤْخَذُ
diambil
مِنْهَا
daripadanya
عَدْلٌ
tebusan
وَلَا
dan tidaklah
هُمْ
mereka
يُنصَرُونَ
akan ditolong

waittaquu yawman laa tajzii nafsun 'an nafsin syay-an walaa yuqbalu minhaa syafaa'atun walaa yu/khadzu minhaa 'adlun walaa hum yunsharuuna
48. Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa'at [46] dan tebusan dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong.

[46] Syafa'at: usaha perantaraan dalam memberikan sesuatu manfa'at bagi orang lain atau mengelakkan sesuatu mudharat bagi orang lain. Syafa'at yang tidak diterima di sisi Allah adalah syafa'at bagi orang-orang kafir.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 49
وَإِذْ
dan ketika
نَجَّيْنَٰكُم
Kami selamatkan kamu
مِّنْ
dari
ءَالِ
keluarga/pengikut
فِرْعَوْنَ
Fir'aun
يَسُومُونَكُمْ
mereka menimpa padamu
سُوٓءَ
buruk/berat
ٱلْعَذَابِ
siksaan
يُذَبِّحُونَ
mereka menyembelih
أَبْنَآءَكُمْ
anak laki-laki
وَيَسْتَحْيُونَ
dan membiarkan hidup
نِسَآءَكُمْ
(anak-anak) perempuanmu
وَفِى
dan pada
ذَٰلِكُم
demikian itu
بَلَآءٌ
cobaan
مِّن
dari
رَّبِّكُمْ
Tuhanmu
عَظِيمٌ
besar

wa-idz najjaynaakum min aali fir'awna yasuumuunakum suu-a al'adzaabi yudzabbihuuna abnaa-akum wayastahyuuna nisaa-akum wafii dzaalikum balaaun min rabbikum 'azhiimun
49. Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu.
surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 50
وَإِذْ
dan ketika
فَرَقْنَا
Kami membelah
بِكُمُ
dengan/untuk kamu
ٱلْبَحْرَ
lautan
فَأَنجَيْنَٰكُمْ
maka Kami selamatkan kamu
وَأَغْرَقْنَآ
dan Kami tenggelamkan
ءَالَ
keluarga/pengikut
فِرْعَوْنَ
Fir'aun
وَأَنتُمْ
dan kamu
تَنظُرُونَ
kamu menyaksikan

wa-idz faraqnaa bikumu albahra fa-anjaynaakum wa-aghraqnaa aala fir'awna wa-antum tanzhuruuna
50. Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan [47].

[47] Waktu Nabi Musa a.s. membawa Bani Israil ke luar dari negeri Mesir menuju Palestina dan dikejar oleh Fir'aun, mereka harus melalui laut Merah sebelah Utara. Maka Tuhan memerintahkan kepada Musa memukul laut itu dengan tongkatnya. Perintah itu dilaksanakan oleh Musa hingga belahlah laut itu dan terbentanglah jalan raya ditengah-tengahnya dan Musa melalui jalan itu sampai selamatlah ia dan kaumnya ke seberang. Sedang Fir'aun dan pengikut-pengikutnya melalui jalan itu pula, tetapi di waktu mereka berada di tengah-tengah laut, kembalilah laut itu sebagaimana biasa, lalu tenggelamlah mereka.

Surat Al-Baqarah, Ayat 31 - 40


286 ayat - Sapi Betina

 Download MP3 Surat Al-Baqarah







surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 31   

وَعَلَّمَ
dan Dia mengajarkan
ءَادَمَ
Adam
ٱلْأَسْمَآءَ
nama-nama
كُلَّهَا
seluruhnya
ثُمَّ
kemudian
عَرَضَهُمْ
Dia mengemukakannya
عَلَى
atas/kepada
ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ
Malaikat
فَقَالَ
maka Dia berfirman
أَنۢبِـُٔونِى
terangkan kepadaKu
بِأَسْمَآءِ
dengan nama-nama
هَٰٓؤُلَآءِ
ini semua
إِن
jika
كُنتُمْ
kamu adalah
صَٰدِقِينَ
orang-orang yang benar


wa'allama aadama al-asmaa-a kullahaa tsumma 'aradhahum 'alaa almalaa-ikati faqaala anbi-uunii bi-asmaa-i haaulaa-i in kuntum shaadiqiina

31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"


surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 32   

قَالُوا۟
mereka berkata
سُبْحَٰنَكَ
Maha Suci Engkau
لَا
tidak ada
عِلْمَ
pengetahuan
لَنَآ
bagi kami
إِلَّا
kecuali
مَا
apa
عَلَّمْتَنَآ
Engkau ajarkan kepada kami
إِنَّكَ
sesungguhnya Engkau
أَنتَ
Engkau
ٱلْعَلِيمُ
Maha Mengetahui
ٱلْحَكِيمُ
Maha Bijaksana


qaaluu subhaanaka laa 'ilma lanaa illaa maa 'allamtanaa innaka anta al'aliimu alhakiimu

32. Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana [35]."

[35] Sebenarnya terjemahan "Hakim" dengan "Maha Bijaksana" kurang tepat, karena arti "Hakim" ialah: yang mempunyai hikmah. Hikmah ialah penciptaan dan penggunaan sesuatu sesuai dengan sifat, guna dan faedahnya. Di sini diartikan dengan "Maha Bijaksana" karena dianggap arti tersebut hampir mendekati arti "Hakim".


surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 33   

قَالَ
Dia berfirman
يَٰٓـَٔادَمُ
????
أَنۢبِئْهُم
terangkan kepada mereka
بِأَسْمَآئِهِمْ
dengan nama-namanya(benda ini
فَلَمَّآ
maka setelah
أَنۢبَأَهُم
ia menerangkan kepada mereka
بِأَسْمَآئِهِمْ
dengan nama-namanya(benda ini)
قَالَ
Dia berfirman
أَلَمْ
bukankah
أَقُل
Aku katakan
لَّكُمْ
kepadamu
إِنِّىٓ
sesungguhnya Aku
أَعْلَمُ
Aku mengetahui
غَيْبَ
kegaiban
ٱلسَّمَٰوَٰتِ
langit
وَٱلْأَرْضِ
dan bumi
وَأَعْلَمُ
dan Aku mengetahui
مَا
apa
تُبْدُونَ
kamu lahirkan
وَمَا
dan apa
كُنتُمْ
kamu adalah
تَكْتُمُونَ
kamu sembunyikan


qaala yaa aadamu anbi/hum bi-asmaa-ihim falammaa anba-ahum bi-asmaa-ihim qaala alam aqul lakum innii a'lamu ghayba alssamaawaati waal-ardhi wa-a'lamu maa tubduuna wamaa kuntum taktumuuna

33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan ?"


surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 34   

وَإِذْ
dan ketika
قُلْنَا
Kami berfirman
لِلْمَلَٰٓئِكَةِ
kepada Malaikat
ٱسْجُدُوا۟
sujudlah
لِءَادَمَ
kepada Adam
فَسَجَدُوٓا۟
maka mereka sujud
إِلَّآ
kecuali
إِبْلِيسَ
iblis
أَبَىٰ
ia enggan
وَٱسْتَكْبَرَ
dan ia sombong
وَكَانَ
dan ia adalah
مِنَ
dari
ٱلْكَٰفِرِينَ
orang-orang kafir


wa-idz qulnaa lilmalaa-ikati usjuduu li-aadama fasajaduu illaa ibliisa abaa waistakbara wakaana mina alkaafiriina

34. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah [36] kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.

[36] Sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukanlah berarti sujud memperhambakan diri, karena sujud memperhambakan diri itu hanyalah semata-mata kepada Allah.


surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 35   

وَقُلْنَا
dan Kami berfirman
يَٰٓـَٔادَمُ
????
ٱسْكُنْ
tinggallah/diamilah
أَنتَ
kamu
وَزَوْجُكَ
dan isterimu
ٱلْجَنَّةَ
surga
وَكُلَا
dan makanlah kamu berdua
مِنْهَا
daripadanya (makanan surga)
رَغَدًا
(hingga) puas/senang
حَيْثُ
sebagaimana
شِئْتُمَا
kamu berdua sukai
وَلَا
dan janganlah
تَقْرَبَا
kamu mendekati
هَٰذِهِ
ini
ٱلشَّجَرَةَ
pohon
فَتَكُونَا
maka kamu berdua adalah
مِنَ
dari/termasuk
ٱلظَّٰلِمِينَ
orang-orang yang dzalim


waqulnaa yaa aadamu uskun anta wazawjuka aljannata wakulaa minhaa raghadan haytsu syi/tumaa walaa taqrabaa haadzihi alsysyajarata fatakuunaa mina alzhzhaalimiina

35. Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini [37], yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.

[37] Pohon yang dilarang Allah mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al-Qur'an dan Hadist tidak menerangkannya. Ada yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut dalam surat Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan.


surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 36   

فَأَزَلَّهُمَا
maka menggelincirkan keduanya
ٱلشَّيْطَٰنُ
syaitan
عَنْهَا
daripadanya (surga)
فَأَخْرَجَهُمَا
maka (Allah) mengeluarkan keduanya
مِمَّا
dari apa
كَانَا
adalah keduanya
فِيهِ
di dalamnya
وَقُلْنَا
dan Kami berfirman
ٱهْبِطُوا۟
turunlah/pergilah kamu
بَعْضُكُمْ
sebagian kamu
لِبَعْضٍ
bagi sebagian lain
عَدُوٌّ
menjadi musuh
وَلَكُمْ
dan bagimu
فِى
di
ٱلْأَرْضِ
bumi
مُسْتَقَرٌّ
tempat menetap
وَمَتَٰعٌ
dan kesenangan
إِلَىٰ
sampai/hingga
حِينٍ
waktu tertentu


fa-azallahumaa alsysyaythaanu 'anhaa fa-akhrajahumaa mimmaa kaanaa fiihi waqulnaa ihbithuu ba'dhukum liba'dhin 'aduwwun walakum fii al-ardhi mustaqarrun wamataa'un ilaa hiinin

36. Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu [38] dan dikeluarkan dari keadaan semula [39] dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan."

[38] Adam dan Hawa dengan tipu daya syaitan memakan buah pohon yang dilarang itu, yang mengakibatkan keduanya keluar dari surga, dan Allah menyuruh mereka turun ke dunia. Yang dimaksud dengan syaitan di sini ialah Iblis yang disebut dalam ayat 34 surat Al Baqarah di atas.

[39] Maksud keadaan semula ialah keni'matan, kemewahan dan kemuliaan hidup dalam surga.


surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 37   

فَتَلَقَّىٰٓ
maka menerima
ءَادَمُ
Adam
مِن
dari
رَّبِّهِۦ
Tuhannya
كَلِمَٰتٍ
kalimat
فَتَابَ
maka Dia menerima taubat
عَلَيْهِ
atasnya
إِنَّهُۥ
sesungguhnya Dia
هُوَ
Dia
ٱلتَّوَّابُ
Maha Penerima Taubat
ٱلرَّحِيمُ
Maha Penyayang


fatalaqqaa aadamu min rabbihi kalimaatin fataaba 'alayhi innahu huwa alttawwaabu alrrahiimu

37. Kemudian Adam menerima beberapa kalimat [40] dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

[40] Tentang beberapa kalimat (ajaran-ajaran) dari Tuhan yang diterima oleh Adam sebahagian ahli tafsir mengartikannya dengan kata-kata untuk bertaubat.


surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 38   

قُلْنَا
Kami berfirman
ٱهْبِطُوا۟
turunlah kamu
مِنْهَا
daripadanya (surga)
جَمِيعًا
semuanya
فَإِمَّا
maka jika
يَأْتِيَنَّكُم
sungguh datang kepadamu
مِّنِّى
daripadaKu
هُدًى
petunjuk
فَمَن
maka barang siapa
تَبِعَ
mengikuti
هُدَاىَ
petunjukKu
فَلَا
maka tidak
خَوْفٌ
takut
عَلَيْهِمْ
atas mereka
وَلَا
dan tidak
هُمْ
mereka
يَحْزَنُونَ
mereka berduka cita


qulnaa ihbithuu minhaa jamii'an fa-immaa ya/tiyannakum minnii hudan faman tabi'a hudaaya falaa khawfun 'alayhim walaa hum yahzanuuna

38. Kami berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati".


surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 39   

وَٱلَّذِينَ
dan orang-orang yang
كَفَرُوا۟
(mereka) kafir
وَكَذَّبُوا۟
dan mereka mendustakan
بِـَٔايَٰتِنَآ
dengan ayat-ayat Kami
أُو۟لَٰٓئِكَ
mereka itulah
أَصْحَٰبُ
penghuni
ٱلنَّارِ
neraka
هُمْ
mereka
فِيهَا
didalamnya
خَٰلِدُونَ
kekal


waalladziina kafaruu wakadzdzabuu bi-aayaatinaa ulaa-ika ash-haabu alnnaari hum fiihaa khaaliduuna

39. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.


surah / surat : Al-Baqarah Ayat : 40   

يَٰبَنِىٓ
Wahai keturunan
إِسْرَٰٓءِيلَ
Israil
ٱذْكُرُوا۟
ingatlah
نِعْمَتِىَ
nikmatKu
ٱلَّتِىٓ
yang
أَنْعَمْتُ
Aku telah anugerahkan
عَلَيْكُمْ
atas kamu
وَأَوْفُوا۟
dan penuhilah olehmu
بِعَهْدِىٓ
dengan janji kepadaKu
أُوفِ
Aku penuhi
بِعَهْدِكُمْ
dengan janji kepadamu
وَإِيَّٰىَ
dan kepadaKulah
فَٱرْهَبُونِ
kamu harus tunduk


yaa banii israa-iila udzkuruu ni'matiya allatii an'amtu 'alaykum wa-awfuu bi'ahdii uufi bi'ahdikum wa-iyyaaya fairhabuuni

40. Hai Bani Israil [41], ingatlah akan ni'mat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku [42], niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu; dan hanya kepada-Ku-lah kamu harus takut (tunduk).

[41] Israil adalah sebutan bagi Nabi Ya'qub. Bani Israil adalah turunan Nabi Ya'qub; sekarang terkenal dengan bangsa Yahudi.

[42] Janji Bani Israil kepada Tuhan ialah: bahwa mereka akan menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, serta beriman kepada Rasul-Rasul-nya di antaranya Nabi Muhammad SAW sebagaimana yang tersebut di dalam Taurat.


An-Nissa - Wanita

An-Nisaa, 176 ayat

An-Nisaa, (Wanita) 176 ayat


 

surah / surat : An-Nisaa Ayat : 1
يَٰٓأَيُّهَا
wahai
ٱلنَّاسُ
manusia
ٱتَّقُوا۟
bertakwalah
رَبَّكُمُ
Tuhanmu
ٱلَّذِى
yang
خَلَقَكُم
Dia menciptakan kamu
مِّن
dari
نَّفْسٍ
diri
وَٰحِدَةٍ
satu/seorang
وَخَلَقَ
dan Dia menciptakan
مِنْهَا
daripadanya
زَوْجَهَا
isterinya/jodohnya
وَبَثَّ
dan Dia kembang-biakkan
مِنْهُمَا
dari keduanya
رِجَالًا
laki-laki
كَثِيرًا
banyak
وَنِسَآءً
dan perempuan
وَٱتَّقُوا۟
dan bertakwalah
ٱللَّهَ
Allah
ٱلَّذِى
yang
تَسَآءَلُونَ
kamu saling meminta
بِهِۦ
dengan/padaNya
وَٱلْأَرْحَامَ
dan hubungan keluarga
إِنَّ
sesungguhnya
ٱللَّهَ
Allah
كَانَ
adalah Dia
عَلَيْكُمْ
atas/pada kamu
رَقِيبًا
Penjaga dan Pengawas

yaa ayyuhaa alnnaasu ittaquu rabbakumu alladzii khalaqakum min nafsin waahidatin wakhalaqa minhaa zawjahaa wabatstsa minhumaa rijaalan katsiiran wanisaa-an waittaquu allaaha alladzii tasaa-aluuna bihi waal-arhaama inna allaaha kaana 'alaykum raqiiban
1. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya [263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain [264], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.

[263] Maksud 'dari padanya' menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. Di samping itu ada pula yang menafsirkan 'dari padanya' ialah dari unsur yang serupa ya'ni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan. [264] Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :"As aluka billah" artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 2
وَءَاتُوا۟
dan berikanlah
ٱلْيَتَٰمَىٰٓ
anak-anak yatim
أَمْوَٰلَهُمْ
harta-harta mereka
وَلَا
dan janganlah
تَتَبَدَّلُوا۟
kamu menukar
ٱلْخَبِيثَ
yang buruk
بِٱلطَّيِّبِ
dengan yang baik
وَلَا
dan jangan
تَأْكُلُوٓا۟
kamu makan
أَمْوَٰلَهُمْ
harta-harta mereka
إِلَىٰٓ
pada
أَمْوَٰلِكُمْ
hartamu
إِنَّهُۥ
sesungguhnya ia/hal itu
كَانَ
adalah ia
حُوبًا
dosa
كَبِيرًا
besar

waaatuu alyataamaa amwaalahum walaa tatabaddaluu alkhabiitsa bialththhayyibi walaa ta/kuluu amwaalahum ilaa amwaalikum innahu kaana huuban kabiiraan
2. Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar.
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 3
وَإِنْ
dan jika
خِفْتُمْ
kamu takut
أَلَّا
bahwa tidak
تُقْسِطُوا۟
kamu berlaku adil
فِى
dalam/terhadap
ٱلْيَتَٰمَىٰ
anak-anak yatim
فَٱنكِحُوا۟
maka nikahilah
مَا
apa
طَابَ
baik/senangi
لَكُم
bagimu
مِّنَ
dari
ٱلنِّسَآءِ
perempuan-perempuan
مَثْنَىٰ
berdua
وَثُلَٰثَ
dan bertiga
وَرُبَٰعَ
dan berempat
فَإِنْ
maka jika
خِفْتُمْ
kamu takut
أَلَّا
bahwa tidak
تَعْدِلُوا۟
kamu berlaku adil
فَوَٰحِدَةً
maka satu saja
أَوْ
atau
مَا
apa
مَلَكَتْ
kamu miliki
أَيْمَٰنُكُمْ
tangan kananmu/budakmu
ذَٰلِكَ
demikian itu
أَدْنَىٰٓ
lebih dekat
أَلَّا
bahwa tidak
تَعُولُوا۟
kamu berbuat aniaya

wa-in khiftum allaa tuqsithuu fii alyataamaa fainkihuu maa thaaba lakum mina alnnisaa-i matsnaa watsulaatsa warubaa'a fa-in khiftum allaa ta'diluu fawaahidatan aw maa malakat aymaanukum dzaalika adnaa allaa ta'uuluu
3. Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil [265], maka (kawinilah) seorang saja [266], atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.

[265] Berlaku adil ialah perlakuan yang adil dalam meladeni isteri seperti pakaian, tempat, giliran dan lain-lain yang bersifat lahiriyah. [266] Islam memperbolehkan poligami dengan syarat-syarat tertentu. Sebelum turun ayat ini poligami sudah ada, dan pernah pula dijalankan oleh para Nabi sebelum Nabi Muhammad SAW Ayat ini membatasi poligami sampai empat orang saja.
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 4
وَءَاتُوا۟
dan berikanlah
ٱلنِّسَآءَ
perempuan-perempuan
صَدُقَٰتِهِنَّ
maskawin mereka
نِحْلَةً
ikhlas/wajib
فَإِن
maka jika
طِبْنَ
mereka baik hati/menyerahkan
لَكُمْ
bagi/kepada kamu
عَن
dari
شَىْءٍ
sesuatu (sebagian)
مِّنْهُ
daripadanya (maskawin)
نَفْسًا
sendirian/senang hati
فَكُلُوهُ
maka makanlah ia
هَنِيٓـًٔا
dengan puas
مَّرِيٓـًٔا
cukup

waaatuu alnnisaa-a shaduqaatihinna nihlatan fa-in thibna lakum 'an syay-in minhu nafsan fakuluuhu hanii-an marii-aan
4. Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan [267]. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.

[267] Pemberian itu ialah maskawin yang besar kecilnya ditetapkan atas persetujuan kedua pihak, karena pemberian itu harus dilakukan dengan ikhlas.
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 5
وَلَا
dan jangan
تُؤْتُوا۟
kamu serahkan
ٱلسُّفَهَآءَ
orang-orang bodoh/belum sempurna akalnya
أَمْوَٰلَكُمُ
harta kamu
ٱلَّتِى
yang
جَعَلَ
menjadikan
ٱللَّهُ
Allah
لَكُمْ
bagi kamu
قِيَٰمًا
pemeliharaan
وَٱرْزُقُوهُمْ
dan mereka belanja
فِيهَا
darinya (hasil harta itu)
وَٱكْسُوهُمْ
dan pakaian mereka
وَقُولُوا۟
dan berkatalah
لَهُمْ
kepada mereka
قَوْلًا
perkataan
مَّعْرُوفًا
yang baik

walaa tu/tuu alssufahaa-a amwaalakumu allatii ja'ala allaahu lakum qiyaaman waurzuquuhum fiihaa wauksuuhum waquuluu lahum qawlan ma'ruufaan
5. Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya [268], harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik.

[268] Orang yang belum sempurna akalnya ialah anak yatim yang belum balig atau orang dewasa yang tidak dapat mengatur harta bendanya.
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 6
وَٱبْتَلُوا۟
dan periksa/ujilah
ٱلْيَتَٰمَىٰ
anak-anak yatim
حَتَّىٰٓ
sehingga
إِذَا
jika
بَلَغُوا۟
mereka sampai/cukup umur
ٱلنِّكَاحَ
nikah/kawin
فَإِنْ
maka jika
ءَانَسْتُم
kamu anggap/melihat
مِّنْهُمْ
dari/diantara mereka
رُشْدًا
cerdas
فَٱدْفَعُوٓا۟
maka serahkanlah
إِلَيْهِمْ
kepada mereka
أَمْوَٰلَهُمْ
harta-harta mereka
وَلَا
dan jangan
تَأْكُلُوهَآ
kamu memakannya
إِسْرَافًا
lebih dari batas
وَبِدَارًا
dan tergesa-gesa
أَن
bahwa
يَكْبَرُوا۟
mereka besar
وَمَن
dan barang siapa
كَانَ
adalah ia
غَنِيًّا
kaya/mampu
فَلْيَسْتَعْفِفْ
maka hendaklah ia menahan diri
وَمَن
dan barang siapa
كَانَ
adalah ia
فَقِيرًا
fakir/miskin
فَلْيَأْكُلْ
maka boleh ia memakan
بِٱلْمَعْرُوفِ
dengan baik/sepatutnya
فَإِذَا
maka apabila
دَفَعْتُمْ
kamu menyerahkan
إِلَيْهِمْ
kepada mereka
أَمْوَٰلَهُمْ
harta-harta mereka
فَأَشْهِدُوا۟
maka adakan saksi-saksi
عَلَيْهِمْ
atas mereka
وَكَفَىٰ
dan cukuplah
بِٱللَّهِ
dengan/pada Allah
حَسِيبًا
pengawas/mempunyai perhitungan

waibtaluu alyataamaa hattaa idzaa balaghuu alnnikaaha fa-in aanastum minhum rusydan faidfa'uu ilayhim amwaalahum walaa ta/kuluuhaa israafan wabidaaran an yakbaruu waman kaana ghaniyyan falyasta'fif waman kaana faqiiran falya/kul bialma'ruufi fa-idzaa dafa'tum ilayhim amwaalahum fa-asyhiduu 'alayhim wakafaa biallaahi hasiibaan
6. Dan ujilah [269] anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu).

[269] Yakni : mengadakan penyelidikan terhadap mereka tentang keagamaan, usaha-usaha mereka, kelakuan dan lain-lain sampai diketahui bahwa anak itu dapat dipercayai.
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 7
لِّلرِّجَالِ
bagi orang laki-laki
نَصِيبٌ
bagian
مِّمَّا
dari apa (harta)
تَرَكَ
meninggalkan/peninggalan
ٱلْوَٰلِدَانِ
kedua orang tua
وَٱلْأَقْرَبُونَ
dan kerabat mereka
وَلِلنِّسَآءِ
dan bagi orang wanita
نَصِيبٌ
bagian
مِّمَّا
dari apa (harta)
تَرَكَ
meninggalkan/peninggalan
ٱلْوَٰلِدَانِ
kedua orang tua
وَٱلْأَقْرَبُونَ
dan kerabat mereka
مِمَّا
dari apa (peninggalan)
قَلَّ
sedikit
مِنْهُ
dari padanya
أَوْ
atau
كَثُرَ
banyak
نَصِيبًا
bagian
مَّفْرُوضًا
yang telah ditetapkan

lilrrijaali nashiibun mimmaa taraka alwaalidaani waal-aqrabuuna walilnnisaa-i nashiibun mimmaa taraka alwaalidaani waal-aqrabuuna mimmaa qalla minhu aw katsura nashiiban mafruudaan
7. Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan.
SEBAB TURUNNYA AYAT: Abu Syaikh dan oleh Ibnu Hibban mengetengahkan dalam Kitabul Faraaidh dari jalur Kalbi dari Abu Saleh dari Ibnu Abbas, "Orang-orang jahiliah biasanya tidak mewariskan harta kepada kaum wanita dan anak laki-laki yang masih kecil sebelum balig. Kebetulan seorang laki-laki Ansar bernama Aus bin Tsabit mati meninggalkan dua orang anak perempuan dan seorang anak laki-laki yang masih kecil. Maka datanglah dua orang saudara sepupu mereka yang bernama Khalid dan yang menjadi ashabah, lalu mengambil semua harta itu. Maka datanglah istrinya, menemui Rasulullah saw. lalu menceritakan hal itu kepadanya. Jawabnya, 'Saya belum tahu apa yang harus saya katakan', maka turunlah ayat, 'Bagi laki-laki ada hak dari harta peninggalan ibu bapak...' sampai akhir ayat." (Q.S. An-Nisa 7)
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 8
وَإِذَا
dan apabila
حَضَرَ
hadir
ٱلْقِسْمَةَ
pembagian itu
أُو۟لُوا۟
kelompok
ٱلْقُرْبَىٰ
kerabat
وَٱلْيَتَٰمَىٰ
dan anak-anak yatim
وَٱلْمَسَٰكِينُ
dan orang-orang miskin
فَٱرْزُقُوهُم
maka berilah mereka rezki
مِّنْهُ
dari padanya/harta
وَقُولُوا۟
dan katakanlah
لَهُمْ
kepada mereka
قَوْلًا
perkataan
مَّعْرُوفًا
yang baik/patut

wa-idzaa hadhara alqismata uluu alqurbaa waalyataamaa waalmasaakiinu faurzuquuhum minhu waquuluu lahum qawlan ma'ruufaan
8. Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat [270], anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu [271] (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.

[270] Kerabat di sini maksudnya : kerabat yang tidak mempunyai hak warisan dari harta benda pusaka. [271] Pemberian sekedarnya itu tidak boleh lebih dari sepertiga harta warisan.
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 9
وَلْيَخْشَ
dan hendaklah takut
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
لَوْ
ke dalam
تَرَكُوا۟
perut mereka
مِنْ
dari
خَلْفِهِمْ
belakang mereka
ذُرِّيَّةً
keturunan/anak-anak
ضِعَٰفًا
lemah
خَافُوا۟
mereka khawatir
عَلَيْهِمْ
atas mereka
فَلْيَتَّقُوا۟
maka bertakwalah
ٱللَّهَ
Allah
وَلْيَقُولُوا۟
dan hendaklah mereka mengatakan
قَوْلًا
perkataan
سَدِيدًا
yang benar

walyakhsya alladziina law tarakuu min khalfihim dzurriyyatan dhi'aafan khaafuu 'alayhim falyattaquu allaaha walyaquuluu qawlan sadiidaan
9. Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
surah / surat : An-Nisaa Ayat : 10
إِنَّ
sesungguhnya
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
يَأْكُلُونَ
(mereka) memakan
أَمْوَٰلَ
harta
ٱلْيَتَٰمَىٰ
anak yatim
ظُلْمًا
(secara) zalim
إِنَّمَا
sesungguhnya/hanyalah
يَأْكُلُونَ
mereka memakan/menelan
فِى
seandainya
بُطُونِهِمْ
mereka meninggalkan
نَارًا
api
وَسَيَصْلَوْنَ
dan mereka akan masuk
سَعِيرًا
neraka yang menyala-nyala

inna alladziina ya/kuluuna amwaala alyataamaa zhulman innamaa ya/kuluuna fii buthuunihim naaran wasayashlawna sa'iiraan
10. Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Al-Quran - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger